KEMENTERIAN Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara resmi mencabut dua wilayah kerja panas bumi (WKP) milik PT PLN (Persero) pada kuartal II-2025 karena mangkrak tanpa mitra strategis.
Kedua WKP yang dicabut tersebut adalah proyek panas bumi Tangkuban Perahu berkapasitas 60 megawatt (MW) di Jawa Barat dan Gunung Ungaran 55 MW di Jawa Tengah.
Keputusan pencabutan diambil setelah PLN gagal menjaring investor swasta dalam waktu yang telah ditetapkan pemerintah sejak awal penugasan berlangsung.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Presiden Prabowo Dorong Sinergi Investasi Nasional lewat Forum Kabinet Strategis
ESDM Kembangkan Hilirisasi Bekas Tambang Jadi Sentra Perikanan dan Perkebunan
Pemerintah Targetkan 1 Juta Sapi Perah Lewat Program Percepatan P2SDN

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sudah dicabut, nanti kita akan tender lagi, baru saja dicabut beberapa bulan yang lalu,” ujar Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) ESDM, Eniya Listiani Dewi di Bondowoso, Jawa Timur (26/6/2025).
Menurut Eniya, pemerintah tidak ingin proyek panas bumi terhenti karena alasan teknis atau ketiadaan mitra, sehingga percepatan proyek menjadi prioritas utama kementeriannya.
“Kalau enggak sekarang, kembalikan itu saja, kita sudah punya timeline yang harus dipatuhi,” kata Eniya menegaskan urgensi kebijakan itu.
Baca Juga:
Laba Bersih Rp29 M, CRAB Tetap Bayar Dividen dan Sisihkan Laba
BEI Catat 14 IPO Baru, Lighthouse Company Jadi Andalan Investasi
Rp20 Miliar untuk Buyback, Bank Raya Serius Bangun Kepemilikan Saham Pekerja
Delapan WKP Lain Masih Ditugaskan ke PLN, Berpotensi 260 MW
Meski dua wilayah kerja panas bumi telah dicabut, PLN masih memegang delapan blok lain yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
Delapan WKP itu antara lain Tulehu (Maluku Tengah), Atadei (NTT), Songa Wayaua (Halmahera Selatan), Kepahiang (Bengkulu), Oka Ile Ange (NTT), Gunung Sirung (NTT), serta Danau Ranau (Lampung dan Sumsel).
Total potensi daya dari kedelapan WKP ini diperkirakan mencapai 260 MW, namun hingga kini belum satu pun masuk tahap pengembangan lanjutan secara signifikan.
Menurut siaran pers resmi PLN, perusahaan memperkenalkan skema kerja sama Geothermal Exploration and Energy Development Agreement (GEEDA) sejak April 2023 guna menarik mitra strategis.
Baca Juga:
IPO 2025 Bergairah, BEI Cetak 14 Emiten Baru dalam Lima Bulan
Produksi Padi Naik Tajam, Wamentan Sudaryono Dorong Tiga Kali Panen
“Lewat skema ini PLN mengedepankan fairness of partnership, mencakup kerja sama dari eksplorasi hulu hingga pemanfaatan hilir,” ujar Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo.
Skema GEEDA Tak Juga Hasilkan Investor, PLN Diminta Evaluasi Ulang
Meskipun skema GEEDA disebut menawarkan kemitraan setara dan cost recovery untuk menanggung risiko awal eksplorasi, PLN belum berhasil menarik satu pun mitra strategis hingga pertengahan 2025.
“Dengan berbagi risiko dan investasi, ini mampu meningkatkan kepastian dan daya tarik investasi,” lanjut Darmawan, yang menekankan bahwa skema ini bisa memperbaiki internal rate of return (IRR) proyek.
Namun sejumlah analis energi berpendapat bahwa tawaran skema tersebut belum cukup menarik di tengah kompleksitas teknis dan keekonomian proyek geothermal di Indonesia.
“Skema kerja sama PLN cukup baik secara prinsip, tapi implementasinya masih lemah dalam aspek insentif fiskal dan jaminan pasokan,” kata pengamat energi dari ReforMiner Institute, Pri Agung Rakhmanto.
Pemerintah Dorong Percepatan Energi Baru Terbarukan di Tengah Transisi
Kebijakan pencabutan WKP PLN dinilai sejalan dengan komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mempercepat transisi menuju energi baru dan terbarukan (EBT).
Sejak awal 2025, Presiden Prabowo telah meresmikan 8 proyek geothermal berkapasitas total 351,9 MW senilai Rp23,49 triliun, termasuk proyek strategis nasional.
Selain itu, 47 proyek pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) juga telah diresmikan untuk mendorong rasio elektrifikasi desa-desa terpencil di Indonesia.
Kementerian ESDM menilai bahwa percepatan proyek-proyek geothermal akan menjadi tulang punggung transisi energi bersih nasional, mengingat potensi panas bumi Indonesia yang mencapai 23.965 MW.
“Kalau semua pihak tidak siap, kita perlu alihkan ke yang lebih siap, karena waktu tidak bisa menunggu,” tegas Eniya dalam pernyataannya.
Mitra Strategis Merupakan Kunci Sukses Proyek Geothermal
Pencabutan dua wilayah kerja panas bumi PLN mengindikasikan pentingnya kesiapan teknis dan finansial dalam proyek energi baru.
Skema GEEDA yang ditawarkan PLN perlu dievaluasi secara menyeluruh agar mampu menarik mitra global dengan rekam jejak kuat di bidang geothermal.
Pemerintah pun harus lebih proaktif dalam memberikan jaminan dan insentif kepada investor, agar pengembangan panas bumi tak hanya menjadi wacana, melainkan eksekusi konkret.
Transisi energi bersih di Indonesia akan sangat bergantung pada sinkronisasi antara kesiapan BUMN, insentif fiskal, serta peran swasta yang terukur dan berani mengambil risiko.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infopeluang.com dan Ekonominews.com.
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Lingkarin.com dan Kontenberita.com.
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hallokaltim.com dan Apakabarbogor.com.
Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.
Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.
Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.
Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center