SAWITPOST.COM – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengusulkan PT Pupuk Indonesia dan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) berada di bawah Kementerian Pertanian (Kementan).
Menurutnya, hal ini diperlukan guna memudahkan koordinasi dalam rangka mengakselerasi pembangunan pertanian nasional.
Wamentan Sudaryono menjelaskan, usulan itu tidak mengubah organisasi perusahaan plat merah tersebut.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Hanya saja, tambah dia, Kementan perlu menjadi leading sector pangan, mulai dari hulu hingga ke hilir.
Wamentan Sudaryono mengungkapkan usulan tersebut rencananya bakal diajukan melalui Peraturan Presiden (Perpres) terkait pengelolaan pertanian yang akan dilakukan pada tahun depan.
Melalui Perpres tersebut, diharapkan dapat meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian nasional.
Baca Juga:
Inilah Cara Beli Bitcoin untuk Pemula Biar Tidak Bingung
Investor Cari Aman, Sektor Keuangan dan Konsumsi Jadi Pilihan
Skandal Suap Rp40 Miliar di Kasus CPO: Djuyamto Akui Salah, Harap Tak Ada Lagi Hakim Terjerat
Lembaga-lembaga di Bidang Pangan Terkesan Berjalan Sendiri-sendiri
Dikutip Haloagro.com, menurut Sudaryono, selama ini lembaga-lembaga di bidang pangan terkesan berjalan sendiri-sendiri.
“Kita ingin bagaimana, ini kita tidak mengubah organisasi. Intinya organisasi tetap ada di situ semua tapi ‘Ketua Kelasnya’ adalah Menteri Pertanian.”
“Karena selama ini pupuknya yang ngurus Menteri BUMN, perdagangan pupuknya Menteri Perdagangan.”
“Kemudian si petani yang ngurus pertanian. Begitu panen Bulog punya BUMN lagi.”
Baca Juga:
360 Hektare Sawit Ilegal di Gunung Leuser Akhirnya Dibersihkan
Panduan Lengkap Undang Jurnalis Ekonomi untuk Liputan Bisnis Berkualitas
Galeri Foto Pers Efektif Tingkatkan Kredibilitas Dan Kepercayaan Publik
“Kita tidak bisa perintah Bulog untuk menyerap hasil panen petani,” katanya saat melakukan kunjungan kerja ke Klaten, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Sementara di hilir, stabilitas harga dan pasokan pangan dapat terjaga dengan baik.
Pupuk Indonesia Sebagai Perusahaan Negara Jangan Hanya Cari Keuntungan Saja
Wamentan Sudaryono juga berharap, Pupuk Indonesia sebagai perusahaan negara tidak hanya mencari keuntungan saja.
Tetapi juga bertanggungjawab dalam menggenjot produktivitas pertanian nasional.
Apalagi, alokasi kuota pupuk subsidi di tahun 2024 telah ditambah dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton.
Sehingga hal ini akan memberikan rasa optimistis dalam mewujudkan swasembada pangan.
Baca Juga:
Harga Minyak Melambung, India Tak Gentar Beli Minyak Rusia
Api Masih Berkobar di Blora, 3 Korban Jiwa Sumur Minyak Rakyat Teridentifikasi
Data Buktikan Manfaat Publikasi Corporate Action Bagi Emiten
“Tanggung jawab Pupuk Indonesia tidak hanya cari untung, tapi bagaimana juga tanggung jawab produktivitas pertanian kita naik,” harapnya.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Minergi.com dan Infotelko.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Haiindonesia.com dan Helloseleb.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.












