HALLOAGRO.COM – Dana Moneter Internasional (IMF) menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah gejolak eksternal.
Tingkat inflasi juga terjaga pada kisaran target yang ditetapkan, dan sektor keuangan yang resilien.
Dalam laporannya, IMF memproyeksikan kinerja ekonomi Indonesia akan tetap tinggi, yaitu 5 persen dan 5,1 persen di tahun 2024 dan 2025.
Di tengah beberapa risiko yang perlu diwaspadai seperti volatilitas harga komoditas, perlambatan pertumbuhan negara mitra dagang utama.
Baca Juga:
Sebut Kelapa Sawit Indonesia Strategis, Presiden Prabowo Subianto: Banyak Negara Takut Tak Dapatkan
Dan spillover akibat kondisi suku bunga tinggi untuk waktu yang lama (high for longer) pada keuangan global.
IMF memberikan rekomendasi untuk mempertahankan kehati-hatian kebijakan fiskal, mengapresiasi stance kebijakan moneter Indonesia.
Kemudian melanjutkan reformasi untuk melindungi ketahanan sektor keuangan dan mendukung pendalaman pasar keuangan.
Serta menjembatani kesenjangan struktural untuk mencapai potensi pertumbuhan yang lebih tinggi dan inklusif untuk mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Baca Juga:
Di Plains, Georgia, Presiden Amerika Serikat ke-39 Jimmy Carter Meninggal Dunia pada Usia 100 Tahun
Salah Satunya Negara Indonesia, Sebanyak 9 Negara Disepakati untuk Jadi Anggota Perkumpulan BRICS
IMF Apresiasi Indonesia karena Lakukan Langkah-langkah Kebijakan yang Positif
Dewan Direktur IMF menyampaikan apresiasi dan catatan positif mengenai langkah-langkah kebijakan yang telah ditempuh oleh otoritas Indonesia.
Apresiasi tersebut terutama disampaikan terkait beberapa poin penting, yakni:
1. Komitmen Indonesia terhadap disiplin fiskal.
2. Penurunan inflasi sesuai dengan kisaran target yang telah ditetapkan.
Baca Juga:
Cegah Mantan Menkumham Yasonna Laoly ke Luar Negeri Terkait Kasus Harun Masiku, Ini Penjelasan KPK
Perum Bulog Diminta Serap Hasil Panen Raya Wakil Menteri Pertanian Sudaryono Beberkan Alasannya
Segenap Tim Rilispers.com Mengucapkan Selamat Hari Natal 2024, Kiranya Damai Natal Besertamu
3. Kebijakan moneter yang memerhatikan perkembangan data (data dependent).
4. Upaya pendalaman pasar dan upaya penguatan efektivitas transmisi kebijakan moneter.
5. Upaya penguatan kerangka kebijakan makroprudensial
6. Agenda pertumbuhan menuju status negara berpendapatan tinggi pada tahun 2045.
7. Komitmen untuk mencapai target zero-emission pada 2060 dan langkah-langkah yang diambil untuk membatasi emisi gas rumah kaca dan deforestasi.
Tanggapan BI atas Penilaian IMF Terkait dengan Perekonomian Indonesia
Proyeksi positif IMF disebut sejalan dengan asesmen Bank Indonesia (BI) yang memperkirakan perekonomian Indonesia.
BI menyebut perekonomian Indonesia tetap tumbuh dengan baik dan berdaya tahan terhadap dampak rambatan global.
Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan pemerintah untuk memitigasi risiko ketidakpastian global.
Dengan tetap menjaga independensi dalam mencapai tujuan yang diamanatkan undang-undang.
Koordinasi kebijakan moneter dan fiskal juga diperkuat untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sektor keuangan serta momentum pertumbuhan ekonomi.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono menyampaikan hal itu dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (8/8/2024).
Erwin menuturkan Bi menyambut baik hasil asesmen IMF atas perekonomian Indonesia dalam laporan Article IV Consultation tahun 2024 yang dirilis kemarin (7/8/2024).
“Kerangka kebijakan Indonesia yang berhati-hati baik di bidang moneter, fiskal, maupun keuangan dinilai IMF telah menciptakan fondasi yang kokoh.”
“Untuk stabilitas makro dan kesejahteraan sosial,” kata Erwin Haryono.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Pangannews.com dan Infoekbis.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Hallopresiden.com dan Bogorterkini.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.