Dorong Ekonomi Indonesia, Industri Sawit Berkomitmen Dukung Net Zero Emission pada 2050

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 1 Oktober 2024 - 11:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kelapa Sawit. (Dok. setkab.go.id)

Kelapa Sawit. (Dok. setkab.go.id)

SAWITPOST.COM – Salah satu pilar penting ekonomi Indonesia adalah kelapa sawit.

Pada 2023, nilai ekonomi sektor perkelapasawitan, dari hulu hingga hilir, mencapai lebih dari Rp750 triliun, yang berkontribusi sekitar 3,5% terhadap PDB Nasional.

Industri kelapa sawit terbukti  menjadi penghela pertumbuhan perekonomian Indonesia, serta meningkatkan persebaran pertumbuhan ekonomi di luar Pulau Jawa.

Ke depan peran sawit  dinilai akan semakin kuat, seiring dengan adanya  berbagai upaya hilirisasi dan inovasi pengelolaan biomassa yang berkelanjutan.

Hal tersebut sejalan dengan komitmen global Indonesia dalam mencapai net zero emission (NZE) pada 2050.

Merujuk pandangan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang disampaikan dalam berbagai kesempatan: “Indonesia memiliki komitmen kuat untuk mencapai target net zero emission pada 2050, dan kelapa sawit adalah sektor yang sangat potensial dalam mendukung pencapaian ini melalui hilirisasi dan pemanfaatan biomassa secara berkelanjutan.”

“Upaya ini tidak hanya berdampak positif pada ekonomi, melainkan pada lingkungan dan kesejahteraan masyarakat juga.”

Transformasi Limbah

Salah satu langkah konkret yang diambil adalah dengan melakukan pengolahan tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Limbah sawit yang semula tidak berharga itu, diubah menjadi sumber daya industri dengan nilai tambah tinggi.

Dalam keterangan tertulis pada Rabu (11/9/2024) Putu Juli Ardika, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, menyampaikan bahwa pemanfaatan TKKS melalui teknologi enzimatik memungkinkan transformasi limbah ini menjadi bahan baku bernilai tinggi, seperti bioethanol, asam organik, dan berbagai bahan kimia yang dapat mensubstitusi impor.

Teknologi fraksionasi TKKS, yang dikembangkan Kemenperin bersama Institut Teknologi Bandung dan PT Rekayasa Industri dengan pendanaan dari BPDPKS, kini telah mampu memproses 1 ton biomassa per hari di fasilitas pilot plant yang diresmikan pada Agustus 2024.

Fasilitas ini menghasilkan glukosa, xylosa, dan lignin, yang memiliki aplikasi luas, mulai dari pakan ternak hingga industri biokomposit dan biofuel.

“Inovasi ini mendukung visi kita untuk menjadikan industri kelapa sawit lebih ramah lingkungan dan efisien, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi,” ujar Putu.

Hilirisasi dan NZE

Hilirisasi industri kelapa sawit tidak hanya meningkatkan nilai tambah produk, melainkan juga memperkuat komitmen Indonesia terhadap pengurangan emisi karbon.

Dengan mengolah limbah menjadi produk yang berguna, industri kelapa sawit dapat meminimalkan jejak karbonnya.

Inovasi dalam pengelolaan biomassa itu sejalan dengan roadmap Sawit Indonesia Emas 2045, sebuah peta jalan yang disusun Kemenperin untuk mendorong keberlanjutan industri sawit hingga 2045.

Peta jalan tersebut bertujuan untuk menciptakan industri kelapa sawit yang tidak hanya produktif, melainkan juga hijau dan berkelanjutan. Sehingga, kelak mampu berkontribusi dalam pencapaian target emisi nol bersih di 2050.

Roadmap itu juga mencakup pengembangan teknologi ramah lingkungan serta inovasi untuk memanfaatkan seluruh bagian tanaman kelapa sawit, termasuk biomassa, dalam upaya mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan produk kimia konvensional.

Sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia, dengan kapasitas produksi mencapai lebih dari 50 juta ton per tahun, Indonesia punya peran penting sebagai pimpinan pasar industri kelapa sawit, termasuk pasar global yang terus mendesak produk  ramah lingkungan.

Hal itu bisa diwujudkan melalui inovasi hilirisasi yang berkelanjutan. Langkah tersebut tak hanya untuk ekspor, produk hasil hilirisasi kelapa sawit, seperti bioethanol dan bioplastik, juga memiliki pasar domestik yang besar.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“Kami berharap dengan adanya hilirisasi, kita dapat mengurangi impor bahan bakar dan produk kimia, serta meningkatkan kemandirian industri nasional,” ungkap Putu.

Industri Berkelanjutan

Dengan berbagai inovasi yang sedang dijalankan, industri kelapa sawit Indonesia semakin siap untuk menjadi bagian dari solusi global dalam mengatasi perubahan iklim.

Pengelolaan biomassa dan hilirisasi tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi petani dan pelaku industri, melainkan juga mendukung pencapaian target nasional dalam menurunkan emisi gas rumah kaca.

Pemerintah juga terus memperkuat regulasi terkait keberlanjutan sektor kelapa sawit. Untuk itu, diwakili Kemenko Perekonomian, pemerintah terus berupaya memastikan bahwa industri kelapa sawit dapat terus berkembang dengan mematuhi standar lingkungan yang ketat.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Ekonominews.com dan Infofinansial.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Topikindonesia.com dan Jabarraya.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

 

Berita Terkait

Pungutan Ekspor Minyak Kelapa Sawit Sebesar 7,5 Persen akan Ditinjau Ulang, Pemerintah Beber Alasannya
Seluas 338 Hektar, Koperasi Aroma Kelola Lahan Perkebunan Sawit Bekas Pertambangan Barubara
Ini yang akan Dilakukan Menhut Raja Juli Antoni Usai Kementerian Kehutanan Bentuk Satuan Tugas Sawit
Meningkatnya Permintaan Minyak Kelapa Sawit dari India dan Tiongkok Dorong Kenaikan Harga CPO
Harga TBS Sawit Mitra Swadaya di Riau Tembus Rp3.453,69/Kg, Petani Untung Besar
Fokus Selesaikan Keberlanjuran Sawit di Kawasan Hutan, Ini Upaya Menhut Raja Juli Antoni
Gapki Ungkap Sejumlah Tantangan yang Dihadapi Industri Kelapa Sawit di Dalam Negeri dan Global
Perkebunan Sawit dan Minyak & Gas Jadi Tantangan Baru bsgi Perekonomian Riau ke Depan
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 15:00 WIB

Pungutan Ekspor Minyak Kelapa Sawit Sebesar 7,5 Persen akan Ditinjau Ulang, Pemerintah Beber Alasannya

Senin, 18 November 2024 - 07:31 WIB

Seluas 338 Hektar, Koperasi Aroma Kelola Lahan Perkebunan Sawit Bekas Pertambangan Barubara

Sabtu, 2 November 2024 - 08:44 WIB

Ini yang akan Dilakukan Menhut Raja Juli Antoni Usai Kementerian Kehutanan Bentuk Satuan Tugas Sawit

Jumat, 1 November 2024 - 13:48 WIB

Meningkatnya Permintaan Minyak Kelapa Sawit dari India dan Tiongkok Dorong Kenaikan Harga CPO

Kamis, 31 Oktober 2024 - 10:35 WIB

Harga TBS Sawit Mitra Swadaya di Riau Tembus Rp3.453,69/Kg, Petani Untung Besar

Berita Terbaru