SAWITPOST.COM – Selama tahun 2024 industri kelapa sawit masih menghadapi sejumlah tantangan baik dalam negeri maupun global.
Bendahara Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Mona Surya menyampaikan hal itu dalam keterangannya.
Tantangan dari dalam negeri seperti isu mengenai stagnasi produksi dan produktivitas, ketidakpastian kebijakan, serta rata-rata umur tanaman yang memasuki masa replanting.
“Beberapa tantangan tersebut perlu mendapatkan perhatian khusus dari para stakeholders,” kata Mona Sabtu (26/10/2024).
Baca Juga:
Target Pencapaian Swasembada Pangan Maju Jadi Tahun 2027, Ini Penegasan Menko Pangan Zulkifli Hasan
Sementara itu, tantangan dari luar negeri yang dihadapi misalnya keseimbangan antara pasokan dan permintaan minyak nabati lainnya.
Juga kampanye negatif terkait rantai pasok yang keberlanjutan sampai faktor geopolitik di Eropa dan Timur Tengah.
Salah satu tantangan kebijakan dari Uni Eropa, lanjutnya, yaitu Kebijakan Deforestasi Uni Eropa (EUDR) berisiko menjadi hambatan di pasar internasional.
“Kebijakan ini berpotensi memberikan dampak signifikan bagi petani sawit di negara penghasil utama seperti Indonesia (41persen dari produksi global) dan Malaysia (27 persen),” katanya.
Baca Juga:
Kemenkeu Tarik Utang Rp438,1 Triliun, INDEF: Salurkan untuk Belanja Produktif agar Dukung Ekonomi
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas Beri Penjelasan Jakarta Masih Berstatus Sebagai Ibu Kota Negara
Menanggapi dinamika yang penuh ketidakpastian tersebut, Gapki siap menggelar 20th Indonesian Palm Oil Conference and 2025 Price Outlook (IPOC 2024) pada 6-8 November 2024 di Nusa Dua, Bali.
Dengan tema “Seizing Opportunities Amidst Global Uncertainty”, lanjut Mona yang juga Ketua Panitia Pelaksanaan IPOC 2024.
Konferensi ini diharapkan menjadi forum strategis untuk membahas berbagai peluang di tengah ketidakpastian global.
Menurut dia, konferensi tersebut juga akan menyajikan analisis mendalam mengenai situasi pasar minyak nabati global.
Baca Juga:
Seluas 338 Hektar, Koperasi Aroma Kelola Lahan Perkebunan Sawit Bekas Pertambangan Barubara
Dibandingkan Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Kredit UMKM pada September 2024 Cenderung Melambat
Dengan fokus pada perkembangan dan dinamika terkini yang memengaruhi industri minyak sawit.
“Berbagai kebijakan minyak sawit Indonesia, perspektif pasar dari negara-negara pengimpor.”
Serta analisis pasokan dan permintaan minyak sawit dunia akan menjadi topik pembahasan utama dalam IPOC 2024 ini,” ujarnya.
Sejumlah para pakar di bidang minyak nabati akan hadir: Thomas Mielke (Oil World), Julian McGill (Glenauk Economics), Nagaraj Meda (Transgraph), dan Dorab Mistry (Godrej International Ltd).
Mereka dijadwalkan hadir untuk memberikan pandangannya mengenai tren harga di masa depan.
Dikatakannya, IPOC telah menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan di industri kelapa sawit, baik di tingkat nasional maupun internasional selama 19 tahun terakhir.
Dalam penyelenggaraan dua hari tersebut mencakup konferensi, pameran produk, perkembangan teknologi, dan layanan terbaru di industri kelapa sawit.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Emitentv.com dan Infoesdm.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media 062.live dan Apakabarjateng.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.