Kedaulatan Pangan dan Energi Harus Jadi Konsentrasi Indonesia, Ini Alasan Wamentan Sudaryono

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 12 September 2024 - 07:44 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono. (Dok. Pertanian.go.id)

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono. (Dok. Pertanian.go.id)

SAWITPOST.COM – Wakil Menteri Pertanian RI (Wamentan RI) Sudaryono mengungkapkan kedaulatan pangan dan energi harus menjadi konsentrasi Indonesia.

“Kedaulatan pangan dan energi itu harus menjadi konsentrasi kita sebagai bangsa yang besar.”

“Apa yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo saat ini akan dilanjutkan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto.”

“Untuk mewujudkan ketahanan pangan dan energi demi kemakmuran rakyat Indonesia,” ujar Sudaryono di Jakarta, Rabu (11/9/2024).

Presiden terpilih Prabowo Subianto punya mimpi besar untuk mempercepat pengembangan biodiesel B50 saat menjabat mulai Oktober mendatang.

Hal tersebut diyakini Prabowo dapat membuat Indonesia hemat impor hingga Rp300 triliun lebih.

Wakil Menteri Pertanian RI (Wamentan RI) Sudaryono melakukan diskusi intensif dengan salah satu Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Agus Pramono.

Untuk mendukung program keberlanjutan swasembada pangan dan energi dari pemerintahan Presiden Joko Widodo ke Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Dalam pertemuan tersebut, Wamentan RI Sudaryono menegaskan bahwa pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo sangat fokus.

Untuk mewujudkan ketahanan pangan dan energi nasional di tengah krisis global yang terjadi saat ini.

Menurut dia, banyak hal yang tengah dilakukan pemerintahan saat ini untuk mewujudkan kemandirian pangan, serta ketahanan energi.

Salah satu wujud nyata komitmen Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan ketahanan pangan dan energi terlihat saat Presiden Joko Widodo melakukan penanaman tebu perdana.

Di Kampung Sermayam, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, pada Selasa (23/7/2024).

“Bahwa kegiatan yang dilakukan Presiden Joko Widodo saat penanaman tebu di Merauke beberapa waktu lalu.”

“Merupakan langkah strategis dalam menjawab krisis pangan global yang dipicu oleh perubahan iklim yang ekstrem.”

“Dan itu adalah salah satu wujud komitmen Presiden Joko Widodo dalam mewujudkan ketahanan pangan dan energi nasional,” kata Sudaryono.

Terkait soal penanaman tebu, dirinya menjelaskan bahwa tebu yang menjadi produk komoditas pertanian Indonesia tidak hanya sekedar menjadi gula.

Tetapi juga bisa diolah menjadi bioetanol (C2H5OH) sebagai bahan bakar alternatif yang sangat berguna dan membantu untuk mewujudkan ketahanan energi serta menekan impor BBM.

“Pemerintah sangat optimistis menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dan energi di kawasan Merauke dan sekitarnya, dengan potensi produksi.”

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“Seperti padi, jagung, dan tebu untuk gula pasir dan bioetanol, bahkan laboratorium untuk kultur jaringan, pembibitan tebu, perkebunan tebu, hingga persemaian tanaman konservasi juga sudah tersedia,” katanya.

Di sisi lain, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Agus Pramono dalam pertemuan tersebut juga menjelaskan bahwa saat ini dunia tengah bertransisi menuju penggunaan energi yang lebih ramah lingkungan. Indonesia menargetkan bisa mencapai nol emisi atau Net Zero Emission pada 2060.

Karena itu, Agus berharap semua lembaga negara yang terkait dalam mewujudkan program ketahanan pangan dan energi bisa terus memperkuat kerjasama.

Untuk dapat menggenjot produksi pengembangan energi baru terbarukan dan energi berbasis bahan baku nabati.

Seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK) serta Kementerian ESDM.

“Indonesia harus mulai mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil sekaligus menjadikan Indonesia sebagai raja energi hijau dunia.”

“Dalam bidang energi baru terbarukan dan energi berbasis bahan baku nabati,” ujar Agus.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Minergi.com dan Haibisnis.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Kontenberita.com dan Harianbanten.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News.

Berita Terkait

Wamentan Sudaryono Sebut Konversi Sawit ke B50 Bisa Jadi ‘Bargaining’ Indonesia kepada Internasional
PT PGN Tbk Kembangkan Biometana dari Pengolahan Lebih Lanjut dari Limbah Kelapa Sawit
Salah Satunya Tandan Buah Kosong Kelapa Sawit, PT Pertamina Kembangkan 3 Bahan Baku Bioetanol
Penjelasan Luhut Pandjaitan Soal Transisi Energi Bisa Hemat Subsidi Rp45 Triliun hingga Rp90 Triiun
Lewat PT Jhonlin Agro Raya Tbk, Jhonlin Group Mulai Implementasikan B-50 Pertama di Indonesia
Biodesel Campuran Solar dan BBN Minyak Sawit, Menteri ESDM Arifin Tasrif Sebut B40 Bisa Jalan Tahun Depan
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Jumat, 13 September 2024 - 13:59 WIB

Wamentan Sudaryono Sebut Konversi Sawit ke B50 Bisa Jadi ‘Bargaining’ Indonesia kepada Internasional

Kamis, 12 September 2024 - 07:44 WIB

Kedaulatan Pangan dan Energi Harus Jadi Konsentrasi Indonesia, Ini Alasan Wamentan Sudaryono

Sabtu, 7 September 2024 - 08:41 WIB

PT PGN Tbk Kembangkan Biometana dari Pengolahan Lebih Lanjut dari Limbah Kelapa Sawit

Sabtu, 7 September 2024 - 07:29 WIB

Salah Satunya Tandan Buah Kosong Kelapa Sawit, PT Pertamina Kembangkan 3 Bahan Baku Bioetanol

Selasa, 3 September 2024 - 16:02 WIB

Penjelasan Luhut Pandjaitan Soal Transisi Energi Bisa Hemat Subsidi Rp45 Triliun hingga Rp90 Triiun

Berita Terbaru