Kelapa Sawit Disebut Sedang Berada di Persimpangan Jalan, Ini Penjelasan Mantan Ketua Umum Gapki Joko Supriyono

Avatar photo

- Pewarta

Sabtu, 7 September 2024 - 08:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SAWITPOST.COM – Mantan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki/periode 2015-2023), Joko Supriyono menyatakan kelapa sawit sedang berada di persimpangan jalan menuju kembali masa jayanya atau stagnan.

Oleh sebab itu, kata Joko, diperlukan dukungan dari segenap stakeholders seperti pemerintah dan pelaku usaha untuk menopang pertumbuhan komoditas andalan ini.

“Harapan saya dengan buku ini bisa membuka mata banyak pihak agar komoditas ini bisa kembali berjaya.”

“Jangan sampai seperti komoditas lain yang nasibnya meredup, seperti kakao, kapas, karet, dan gula.”

“Dulu pernah menjadi andalan ekspor Indonesia namun kini kita malah harus impor,” katanya, di Jakarta, Kamis (5/9/2024).

Menurutnya, kelapa sawit memiliki pesaing minyak nabati lain seperti biji bunga matahari atau rapeseed.

Setiap negara produsen minyak-minyak nabati tersebut melakukan proteksi khusus untuk menjaga keberlangsungan industrinya masing-masing.

Sustainability, katanya lagi, menjadi tantangan utama dalam memenangkan persaingan minyak nabati dunia.

Pasalnya, label sustainability kerap dijadikan alat untuk melakukan kampanye negatif oleh para pesaing.

Padahal, kelapa sawit dapat menjadi solusi bagi penggunaan bahan bakar fosil yang tidak bisa diperbarukan.

Sebagaimana diketahui, minyak kelapa sawit dapat digunakan untuk memproduksi bio diesel secara massal.

“Kejayaan kelapa sawit perlu komitmen yang besar dari pemerintah dan pelaku usaha untuk menjaga produksi dan produktivitas.”

“Pemerintah juga perlu aktif melakukan diplomasi yang luas, advokasi, litigasi dan retaliasi. Perlu ada proteksionisme yang serupa dilakukan oleh negara-negara lain,” katanya.

Terkait buku “Masih Berjayakah Sawit Indonesia Menghadapi Tantangan Sustainability Global,” Joko merangkum sejumlah tantangan dan solusi yang melingkupi industri kelapa sawit beberapa tahun terakhir.

Selain soal sustainability, industri yang menjadi andalan Indonesia tersebut hingga kini memiliki risiko stagnasi produktivitas.

“Di sisi lain, kelapa sawit telah menjadi bagian integral dari lanskap sumber energi global, sehingga Indonesia dirasa perlu fokus pada strategi global maupun regional.”

“Untuk menentukan masa depan kelapa sawit,” ujar anggota Dewan Pengawas Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) itu pula.

Menurut dia, buku pertama yang ditulisnya tersebut adalah refleksi sekaligus evaluasi atas perjalanan panjangnya menggeluti karier di industri kelapa sawit lebih dari 38 tahun.

“Ada segudang cerita suka, duka, kritik sekaligus solusi yang dirangkum dalam buku yang telah ditulis selama 2 tahun belakangan,” kata mantan Sekretaris Jenderal Gapki Pusat (2009-2015) itu lagi.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Ketua Umum Gapki Eddy Martono mengatakan segudang tantangan dan solusi yang diperlukan oleh segenap stakeholders telah terangkum dalam buku tersebut.

“Buku ini memperjelas bahwa sustainability adalah memang tuntutan pasar. Sustainability adalah hal yang wajar.”

“Maka itu Indonesia perlu memperkuat komitmen terkait sustainability melalui sertifikasi ISPO dan kami sudah menjalankannya,” ujarnya lagi.

Dia pun berharap dengan buku ini, hambatan-hambatan seperti masalah biaya dan kebijakan seperti kebun masyarakat masuk dalam kawasan dapat terselesaikan.

Selain itu, penguatan sertifikasi Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) juga bisa segera digalakkan agar dapat diterima di pasar global.

Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Lampung (Unila) Bustanul Arifin Bustanul menambahkan proses warning (memberi peringatan) tentang masa depan sawit yang diusung buku tersebut sangat baik.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Haibisnis.com dan Infoemiten.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Halloup.com dan Harianjayakarta.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News.

Berita Terkait

Pungutan Ekspor Minyak Kelapa Sawit Sebesar 7,5 Persen akan Ditinjau Ulang, Pemerintah Beber Alasannya
Seluas 338 Hektar, Koperasi Aroma Kelola Lahan Perkebunan Sawit Bekas Pertambangan Barubara
Ini yang akan Dilakukan Menhut Raja Juli Antoni Usai Kementerian Kehutanan Bentuk Satuan Tugas Sawit
Meningkatnya Permintaan Minyak Kelapa Sawit dari India dan Tiongkok Dorong Kenaikan Harga CPO
Harga TBS Sawit Mitra Swadaya di Riau Tembus Rp3.453,69/Kg, Petani Untung Besar
Fokus Selesaikan Keberlanjuran Sawit di Kawasan Hutan, Ini Upaya Menhut Raja Juli Antoni
Gapki Ungkap Sejumlah Tantangan yang Dihadapi Industri Kelapa Sawit di Dalam Negeri dan Global
Perkebunan Sawit dan Minyak & Gas Jadi Tantangan Baru bsgi Perekonomian Riau ke Depan
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 19 November 2024 - 15:00 WIB

Pungutan Ekspor Minyak Kelapa Sawit Sebesar 7,5 Persen akan Ditinjau Ulang, Pemerintah Beber Alasannya

Senin, 18 November 2024 - 07:31 WIB

Seluas 338 Hektar, Koperasi Aroma Kelola Lahan Perkebunan Sawit Bekas Pertambangan Barubara

Sabtu, 2 November 2024 - 08:44 WIB

Ini yang akan Dilakukan Menhut Raja Juli Antoni Usai Kementerian Kehutanan Bentuk Satuan Tugas Sawit

Jumat, 1 November 2024 - 13:48 WIB

Meningkatnya Permintaan Minyak Kelapa Sawit dari India dan Tiongkok Dorong Kenaikan Harga CPO

Kamis, 31 Oktober 2024 - 10:35 WIB

Harga TBS Sawit Mitra Swadaya di Riau Tembus Rp3.453,69/Kg, Petani Untung Besar

Berita Terbaru