Lewat PT Jhonlin Agro Raya Tbk, Jhonlin Group Mulai Implementasikan B-50 Pertama di Indonesia

Avatar photo

- Pewarta

Rabu, 21 Agustus 2024 - 15:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, memimpin ujicoba dan soft launching implementasi pemanfaatan biodiesel B-50. (Dok. Lugas Nusantara)

Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, memimpin ujicoba dan soft launching implementasi pemanfaatan biodiesel B-50. (Dok. Lugas Nusantara)

SAWITPOST.COM – Kejutan kembali dilakukan PT. Jhonlin Group (PTJG) dalam menjalankan core bisnis berbasis pertanian dan pangan.

Setelah mencatat sejarah pembelian alat berat terbesar di dunia untuk proyek pencetak sawah satu juta hektare di Merauke, Papua.

Kini, Jhonlin Group melalui PT Jhonlin Agro Raya (JAR) Tbk mencatatkan sejarah sebagai perusahaan pertama implementasi biodisel B-50

Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, memimpin ujicoba dan soft launching implementasi pemanfaatan biodiesel B-50 oleh PT JAR ini.

“Puluhan negara di dunia saat ini menghadapi krisis pangan dan energi. Solusi masalah pangan dan energi dunia ini adalah Indonesia,” ungkap Mentan, Andi Amran Sulaiman.

Mentan menyampaikan saat soft launching implementasi B-50 di kawasan Pabrik Biodiesel PT Jhonlin Agro Raya (JAR), Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, Minggu (18/8/24/2024).

Mentan menyebutkan jika Indonesia konsisten, maka dalam tiga tahun mendatang, Indonesia kembali akan mengalami swasembada pangan seperti era 2017-2020 dan dapat menjadi lumbung pangan dunia.

Demikian juga dengan implementasi B50 ini Indonesia akan mampu menjadi lumbung energi dunia, khususnya biodiesel.

Implementasi B-50 merupakan bagian dari upaya pemerintah mewujudkan kemandirian energi nasional dan energi hijau.

Indonesia dikatakan Andi Amran menguasai 58 persen produksi CPO dunia.

“Jadi sudah jelas target kita adalah bersiap untuk implementasi penggunaan biodiesel B-50.”

“Melalui kegiatan soft launching ini akan menjadi catatan sejarah tersendiri sebagai pelopor implementasi B-50 di tanah air,” kata Andi Amran.

Direktur Utama Eshan Agro Sentosa (EAS) Group, Bambang A Wisena, mengatakan pihaknya cukup optimis dengan kebijakan biodiesel pemerintah ke depan.

“Kebijakan ini diharapkan menjadi angin segar bagi kemajuan industri kelapa sawit nasional,” katanya.

Namun begitu, dikatakannya, perlu disiapkan aspek teknik, kebijakan, komersil, aspek lingkungan dan lainnya, agar kebijakan B-50 berjalan lancar.

Kedepan, diyakini kebutuhan biodiesel berbasis kelapa sawit sangat besar, khususnya untuk konsumsi dalam negeri dalam mewujudkan ketahanan energi nasional.

Berdasarkan data Statistik Direktorat Jenderal Perkebunan Angka Sementara Tahun 2023 Kelapa Sawit memiliki lahan seluas 16,8 Juta ha dengan produksi sebesar 46,9 juta ton.

Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor mengatakan Kalsel menjadi daerah pertama dalam implementasi B-50.

Pemerintah terus berupaya wujudkan kemandirian energi nasional, salah satunya dengan mengakselerasi implementasi pengembangan biodiesel B-50.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Karena tak dapat dipungkiri, Biodiesel dapat diandalkan untuk menjadi alternatif mengganti bahan bakar fosil yang mulai terbatas pasokannya.

Dan biodiesel berperan strategis karena memiliki pengaruh positif dalam berbagai aspek khususnya aspek lingkungan.

Hadir dalam soft launching implementasi B50 ini antara lain perwakilan Kementerian ESDM, Kementerian Pertanian.

Juga Dirjen PKTL KLHK, Kementerian Perindustrian Gapki, Aprobi dan BPDPKS, serta Dubes RI untuk Singapura. Demikian, sebagaimana dilansir media Lugasindonesia.co.id).***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Harianekonomi.com dan Infoekonomi.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Haijateng.com dan Harianolahraga.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News.

Berita Terkait

Targetkan Indonesia Jadi Penentu Harga Sawit Dunia, Wamentan Sudaryono: B50 Jadi Alat Bargaining Kita
MAPORINA Gelar Webinar Bertema ‘Kelapa dan Kelapa Sawit sebagai Bahan Baku Biofuel Berkelanjutan’
Pemerintah Diminta Perhitungkan Soal Potensi Penghematan Devisa Sebagai Akibat Penurunan Impor BBM
Bahan Bakar Biodiesel Berbasis Sawit, Bahlil Lahadalia: B50 untuk Pengurangan Impor Energi Secara Signifikan
Wamentan Sudaryono Sebut Konversi Sawit ke B50 Bisa Jadi ‘Bargaining’ Indonesia kepada Internasional
Kedaulatan Pangan dan Energi Harus Jadi Konsentrasi Indonesia, Ini Alasan Wamentan Sudaryono
PT PGN Tbk Kembangkan Biometana dari Pengolahan Lebih Lanjut dari Limbah Kelapa Sawit
Salah Satunya Tandan Buah Kosong Kelapa Sawit, PT Pertamina Kembangkan 3 Bahan Baku Bioetanol
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Jumat, 8 November 2024 - 19:26 WIB

Targetkan Indonesia Jadi Penentu Harga Sawit Dunia, Wamentan Sudaryono: B50 Jadi Alat Bargaining Kita

Rabu, 30 Oktober 2024 - 13:37 WIB

MAPORINA Gelar Webinar Bertema ‘Kelapa dan Kelapa Sawit sebagai Bahan Baku Biofuel Berkelanjutan’

Kamis, 24 Oktober 2024 - 15:24 WIB

Pemerintah Diminta Perhitungkan Soal Potensi Penghematan Devisa Sebagai Akibat Penurunan Impor BBM

Selasa, 8 Oktober 2024 - 11:32 WIB

Bahan Bakar Biodiesel Berbasis Sawit, Bahlil Lahadalia: B50 untuk Pengurangan Impor Energi Secara Signifikan

Jumat, 13 September 2024 - 13:59 WIB

Wamentan Sudaryono Sebut Konversi Sawit ke B50 Bisa Jadi ‘Bargaining’ Indonesia kepada Internasional

Berita Terbaru