Manufaktur, Hilirisasi SDA, dan Industrii Kelapa Sawit Jadi Andalan Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 10 Desember 2024 - 15:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Facbook.com @Airlangga Hartarto)

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Facbook.com @Airlangga Hartarto)

SAWITPOST.COM – Pemerintah Indonesia mrenargetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen, sebagaimana ditargetkan Presiden Prabowo Subianto.

Target ambisius ini mengacu pada capaian Indonesia pada 1995, ketika pertumbuhan ekonomi pernah mencapai 8,2 persen.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan hal tersebut dalam acara Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025 di Jakarta, Selasa (10/12/2024).

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Bapak Presiden berharap Indonesia bisa tumbuh di angka 8 persen, beberapa negara sudah menargetkan di angka 8 persen,”

“Termasuk tetangga kita, Vietnam, dan sekarang mereka bisa mencapai di angka sekitar 7 persen,” kata Airlangga.

Untuk mengejar target tersebut, Menko Airlangga menjelaskan bahwa konsumsi, investasi, dan ekspor akan menjadi pilar utama.

Pemerintah menargetkan agar sektor konsumsi tetap dijaga pada rentang pertumbuhan 5-6 persen, investasi dibidik tumbuh 10 persen, serta ekspor didorong tumbuh 9 persen.

Selain itu, ada beberapa sektor yang diproyeksikan menjadi motor penggerak pertumbuhan.

Antara lain manufaktur, terutama melalui hilirisasi industri, jasa dan pariwisata, ekonomi digital, ekonomi hijau, semikonduktor, serta konstruksi/perumahan.

“Sekarang kita juga mendorong sektor manufaktur, kemudian juga beberapa ekspor sumber daya alam hilirisasi maupun kelapa sawit.”

“Dan juga dari sektor manufaktur itu sendiri termasuk sektor otomotif,” ujarnya.

Meskipun demikian, terdapat tantangan utama yang ada pada peningkatan produktivitas dan optimalisasi investasi.

Dengan porsi investasi terhadap produk domestik bruto (PDB) saat ini sebesar 30,5 persen dan Incremental Capital Output Ratio (ICOR) di angka 6,5, pertumbuhan ekonomi masih berada di kisaran 5 persen.

“Tetapi kalau produktivitas kita bisa tingkatkan, kita akan terus mendorong faktor produktivitas yang lebih baik.”

“Kemudian juga kalau kita terus melakukan pembangunan infrastruktur yang terkoneksi antara basis infrastruktur dan daerah produksi, tentu kita bisa menekan ICOR lebih ke bawah,” jelasnya.

Pemerintah juga tengah mendorong investasi berbasis padat karya dan padat modal (capital deepening), serta meningkatkan alokasi dana pada riset, teknologi, dan inovasi sebagai strategi menekan ICOR.

Dengan langkah-langkah strategis ini, Airlangga optimistis dapat membawa Indonesia menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

Lebih lanjut, Menko Airlangga memaparkan bahwa pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) juga menjadi satu dari sekian inisiatif Indonesia dalam mengejar target pertumbuhan ekonomi 8 persen.

Masifnya aliran investasi yang masuk serta aktivitas industri dari 24 KEK yang sudah ditetapkan pemerintah dapat memacu pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.

“Oleh karena itu kita dalam beberapa tahun terakhir sudah mengembangkan 24 KEK.”

“Investasinya sekitar Rp242,5 triliun dan memperkerjakan 151.260 orang dengan pelaku usaha mendekati 400 perusahaan, nah KEK ini menjadi kunci,” paparnya.

Adapun kinerja KEK untuk periode triwulan III-2024 telah mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp68,43 triliun, dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 34.169 orang.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infoekbis.com dan Pangannews.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Bogorterkini.com dan Hallopresiden.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 08531555778808781555778808111157788.

Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Berita Terkait

Implementasi Digital PR Newswire – PSPI Siap Hadirkan Distribusi Press Release ke Nusantara
Investor Cari Aman, Sektor Keuangan dan Konsumsi Jadi Pilihan
Panduan Lengkap Undang Jurnalis Ekonomi untuk Liputan Bisnis Berkualitas
Galeri Foto Pers Efektif Tingkatkan Kredibilitas Dan Kepercayaan Publik
Danantara Fasilitasi Kerja Sama Geothermal PLN dan Pertamina Capai NZE 2060
Stop Impor Beras! Pemerintah Pastikan Indonesia Swasembada Pangan di 2025
Era Baru Migas Rakyat Dimulai, Pemerintah Posisikan UMKM Jadi Pemasok
Meninggalnya Kwik Kian Gie dan Pertanyaan tentang Arah Ekonomi Indonesia

Berita Terkait

Jumat, 21 November 2025 - 09:45 WIB

Implementasi Digital PR Newswire – PSPI Siap Hadirkan Distribusi Press Release ke Nusantara

Sabtu, 13 September 2025 - 12:25 WIB

Investor Cari Aman, Sektor Keuangan dan Konsumsi Jadi Pilihan

Senin, 25 Agustus 2025 - 06:48 WIB

Galeri Foto Pers Efektif Tingkatkan Kredibilitas Dan Kepercayaan Publik

Rabu, 6 Agustus 2025 - 14:34 WIB

Danantara Fasilitasi Kerja Sama Geothermal PLN dan Pertamina Capai NZE 2060

Rabu, 30 Juli 2025 - 15:23 WIB

Stop Impor Beras! Pemerintah Pastikan Indonesia Swasembada Pangan di 2025

Berita Terbaru

dok media indonesia

BISNIS

Inilah Cara Beli Bitcoin untuk Pemula Biar Tidak Bingung

Sabtu, 8 Nov 2025 - 05:21 WIB

Sawit ilegal di Bahorok tumbang, digantikan bibit pohon pakan satwa liar. (Pixabay.com/sarangib)

INFO SAWIT

360 Hektare Sawit Ilegal di Gunung Leuser Akhirnya Dibersihkan

Senin, 8 Sep 2025 - 16:57 WIB