Optimistis Indonesia Wujudkan Swasembada Susu dan daging Sapi, Wamentan Sudaryono Beber Alasannya

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 8 Agustus 2024 - 10:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono Optimistis Indonesia Wujudkan Swasembada Susu dan Daging Sapi. (Dok. Pertanian.go.id)

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono Optimistis Indonesia Wujudkan Swasembada Susu dan Daging Sapi. (Dok. Pertanian.go.id)

DUNIAENERGI.COM – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono optimistis bahwa Indonesia mampu segera mewujudkan swasembada susu dan daging sapi.

Hal itu terkait dengan adanya teknologi canggih dalam mengatur indukan dan percepatan sapi bunting.

“Kami yakin bahwa di waktu yang tidak lama atau di bulan-bulan dan tahun mendatang.”

“Kita punya indukan sapi baik yang perah maupun yang pedaging.ntuk jumlah yang banyak.”

“Sehingga cita-cita swasembada betul-betul dapat terlaksana dengan baik,” ujar Wamentan dikutip Haloagro.com dari laman resmi Kementerian Pertanian.

Menurut Wamentan, hal itu segera tercapai, pasalnya saat ini Kementerian Pertanian memiliki teknologi canggih.

Khususnya di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari di Malang, Jawa Timur, dalam mengatur indukan dan juga program percepatan sapi bunting.

Dia menyebutkan bahwa, Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari adalah lembaga khusus pengembangan sapi nasional yang berada di bawah Kementan.

Saat ini, mereka juga tengah menyiapkan kebutuhan susu dan daging besar-besaran untuk kebutuhan makan bergizi gratis.

“Semua kebutuhan daging dan susu nasional mampu dan bisa kita siapkan. Mengapa?”

“Karena kita punya teknologi, punya SDM dan kita punya kemampuan.”

“Intinya kita mampu dan kita siap karena SDM di kita ini pintar-pintar terutama dalam penguasaan teknologi,” katanya.

Meski demikian, kata Sudaryono, semua upaya tersebut bukan hal yang mudah karena pemerintah mesti lebih dulu melakukan impor sapi indukan.

Impor yang dimaksud juga dicanangkan harus mengedepankan produksi dalam negeri.

Jangan sampai mematikan peternak kecil yang saat ini tengah berjuang.

“Kalau kurang, boleh impor tapi tidak boleh mematikan industri atau mematikan peternak dalam negeri.”

“Jadi yang harus kita datangkan adalah indukan maupun daging,” katanya.

Wamentan menambahkan bahwa saat ini pemerintah juga sudah memiliki teknologi sexing sebagai alat pemantau sapi betina untuk memperbanyak indukan.

Teknologi tersebut bahkan memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi dan sudah berjalan di semua unit pelaksana.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“Kita kan ingin betul-betul bagus spermanya. Nah sperma yang untuk nanti lahir antara laki-laki dan perempuan bisa kita lihat melalui teknologi sexing.”

“Jadi kalau itu bisa kita laksanakan kita bisa lebih gampang memantau kelahiran terutama untuk indukan,” katanya.

Seusai di Singosari, Wamentan lanjut mengunjungi Balai Besar Pelatihan Pertanian atau BBPP Ketindan di Lawang.

Di sana, Wamentan meninjau teknologi smart green house dan panen Earth Melon dari varietas Tallent dan N29.

Smart greenhouse BBPP Ketindan mengatur kondisi lingkungan seperti suhu, kelembaban, dan pencahayaan secara otomatis untuk mendukung pertumbuhan optimal melon.

Diharapkan, panen perdana melon dari varietas ini bisa menjadi pemicu bagi perkembangan greenhouse di daerah lainnya.

“Kalau biaya mahal hasil bagus itu biasa. Tapi Kalau biaya murah hasilnya bagus itu baru luar biasa. Inilah yang harus dilakukan BBPP Ketindan,” kata Wamentan.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Haibisnis.com dan Infoemiten.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Halloup.com dan Harianjayakarta.com

Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

WhatsApp Center: 08531555778808781555778808111157788.

Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.

Berita Terkait

AgenBRILink di Kebun Kelapa Sawit Dekatkan Layanan Perbankan dengan Masyarakat, Pahlawan Inklusi Keuangan
Pemerintah Pangkas Alur Distribusi Pupuk Subsidi, Wamentan Sudaryono: Tingkatkan Kesejahteran Petani
KKP Kerja Sama Sektor Perikanan dengan Tiongkok, Disaksikan Presiden Prabowo dan Presiden Xi Jinping
APPRI Luncurkan Buku ‘Public Relations di Indonesia dari Masa ke Masa’, Belajar dari Masa Lalu untuk Inovasi Masa Depan
Simon Aloysius Mantiri Jadi Dirut PT Pertamina dengan Komut Mochamad Iriawan, Nicke Widyawati Diganti
Dosen Universitas Jambi Berhasil Ubah Limbah Pelepah Kelapa Sawit Menjadi Biobriket
SKK Migas Award 2024 Diraih oleh PetroChina International Jabung Ltd, PT Medco E&P Indonesia, dan PT Pertamina Hulu Rokan
Pastikan Stabilitas Pangan dan Keamanan Pangan Segar, Bapanas Lakukan Monitoring Berkala di Pasar
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 14 November 2024 - 20:53 WIB

AgenBRILink di Kebun Kelapa Sawit Dekatkan Layanan Perbankan dengan Masyarakat, Pahlawan Inklusi Keuangan

Rabu, 13 November 2024 - 11:49 WIB

Pemerintah Pangkas Alur Distribusi Pupuk Subsidi, Wamentan Sudaryono: Tingkatkan Kesejahteran Petani

Senin, 11 November 2024 - 13:19 WIB

KKP Kerja Sama Sektor Perikanan dengan Tiongkok, Disaksikan Presiden Prabowo dan Presiden Xi Jinping

Kamis, 7 November 2024 - 14:31 WIB

APPRI Luncurkan Buku ‘Public Relations di Indonesia dari Masa ke Masa’, Belajar dari Masa Lalu untuk Inovasi Masa Depan

Selasa, 5 November 2024 - 09:48 WIB

Simon Aloysius Mantiri Jadi Dirut PT Pertamina dengan Komut Mochamad Iriawan, Nicke Widyawati Diganti

Berita Terbaru