Pastikan Program untuk Masyarakat Berpendapatan Rendah, Presiden Pantau Bantuan Pangan Beras Tahap Ketiga

Avatar photo

- Pewarta

Kamis, 29 Agustus 2024 - 10:38 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SAWITPOST.COM – Pengguliran program bantuan pangan (banpang) beras tahap ketiga yang dikucurkan sejak awal Agustus 2024 dipantau langsung oleh Presiden Jokowi.

Bertempat di Kantor Kelurahan Condongcatur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Rabu (28/8/2024), Kepala Negara bersua kembali dengan masyarakat penerima banpang beras.

“Ini semuanya yang (banpang beras) bulan Agustus sudah diterima ya? (Jumlahnya) 10 kilo. Nanti setelah Agustus, itu melompat Oktober, melompat lagi Desember ya. Berasnya bagus ya?,” tanya RI-1.

“Beras ini adalah beras premium, beras yang terbaik yang mestinya kalau bapak ibu masak, nasinya akan sangat baik (dan) pulen.”

“Saya harapkan semuanya lancar. Bulan berikut awal Oktober akan diterima lagi (banpang beras). Kemudian Desember akan diterima lagi,” jelas Presiden.

Realisasi banpang beras tahap ketiga telah menunjukkan progres yang positif.

Banpang beras yang dialokasikan untuk Agustus, Oktober, dan Desember per 26 Agustus telah mencapai realisasi hingga 208,2 ribu ton atau 94,64 persen dari target salur 220 ribu ton untuk Agustus 2024.

Bulog dan Pemda Konsisten Laksanakan Program Bantalan Ekonomi

Dikutip Pangannews.com, dalam kesempatan terpisah, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menghaturkan apresiasinya ke Perum Bulog dan pemerintah daerah.

Atas konsistensinya dalam melaksanakan program bantalan ekonomi yang dicanangkan Presiden Jokowi sejak April 2023 tersebut.

“Saya dipesankan oleh Bapak Presiden Joko Widodo supaya program banpang beras terus dikerjakan dengan sebaik-baiknya.”

“Ini tentu karena beliau menaruh concern terhadap keberlanjutan sokongan bagi 22 juta keluarga penerima manfaat di seluruh wilayah Indonesia,” ucap Arief.

Dalam laporan realisasi banpang beras yang diterimanya, sebanyak 16 dari 38 provinsi telah menuntaskan distribusi beras dari gudang Bulog.

Arief mengemukakan dengan adanya banpang beras ini turut menjadi stabilisator terhadap fluktuasi harga beras di tingkat konsumen.

Sejumlah Kabupaten dan Kota Disebut Alami Penurunan Harga Beras

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat penurunan jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras seiring dengan disalurkannya banpang.

Pada minggu keempat Juli, terdapat 120 kabupaten/kota.

Kemudian mulai awal Agustus ada penyaluran banpang beras, sehingga pada minggu keempat Agustus terdapat 118 kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras.

Begitu pula pada perkembangan data jumlah kabupaten/kota yang mengalami penurunan harga beras.

Sampai minggu keempat Agustus terdapat 93 kabupaten/kota yang terkait itu.

Ini cukup positif jika dibandingkan pada minggu pertama Agustus dengan 73 kabupaten/kota mengalami depresiasi harga beras

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“Dengan banpang beras yang disalurkan secara masif seperti ini, ampuh sebagai penekan harga beras di masyarakat.”

“Inflasi pun bisa tetap terkendali sesuai target sasaran pemerintah. Kita pun bersiap mengatasi situasi perberasan yang ditengarai akan menghadapi fenomena iklim yang kian menantang,” ungkap Kepala NFA Arief Prasetyo Adi.

Bantuan Pangan Beras Berkontribusi dalam Pengendalian Inflasi Volatil Food

Lebih lanjut, kontribusi banpang beras dalam pengendalian inflasi tampak dalam pergerakan inflasi volatile food.

Beras jadi salah satu unsur dominan yang mempengaruhinya. Per Juli 2024, tercatat berada di 3,63 persen dari angka sebelumnya di 5,96 persen.

Secara tahunan, tingkat inflasi volatile food Juli 2024 jauh lebih baik dibandingkan Maret 2024 yang sempat berada di 10,33 persen.

BPS juga mencatat inflasi tengah tahun banyak disumbang oleh komoditas harga bergejolak.

Selama kurun 6 tahun terakhir, inflasi komponen harga bergejolak kerap berada di angka yang paling tinggi dibandingkan komponen harga inti dan harga diatur pemerintah.

Walaupun telah terjadi reduksi inflasi komponen harga bergejolak dilihat dari year to date.

Pada inflasi tengah tahun 2022, inflasi komponen harga bergejolak mendekati sampai 8 persen.

Dari itu, menurun di tengah tahun 2023 menjadi sekitar 3,30 persen dan kembali menurun di 2024 menjadi 1,72 persen.

Capaian ini masih berada dalam target sasaran inflasi pemerintah di 2,5 persen plus minus 1 persen.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Ekbisindonesia.com dan Infokumkm.com

Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Haiidn.com dan Seleb.news

Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)

Atau hubungi langsung WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News.

Berita Terkait

Target Pencapaian Swasembada Pangan Maju Jadi Tahun 2027, Ini Penegasan Menko Pangan Zulkifli Hasan
Kemenkeu Tarik Utang Rp438,1 Triliun, INDEF: Salurkan untuk Belanja Produktif agar Dukung Ekonomi
Inilah Daftar Lengkap Dewan Ekonomi Nasional periode 2024 – 2029, Dipimpin Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan
Strategis Dorong Perekonomian, Menkeu Sri Mulyani Indrawati Soal Kebijakan Penghapusan Utang Macet UMKM
Ini Masukan dari Wakil Ketua DEN Mari Elka Pangestu, Soal Subsidi Energi Lewat Bantuan Langsung Tunai
Menteri Andi Amran Sulaiman Bsa Jadi The Best of Agriculture Minister, Begini Penjelasan Anggota DPR RI
Wamentan Sudaryono Dinobatkan Sebagai Bapak Pembina Petani Milenial oleh Ratusan Petani Muda Nobatkan
CSA Awards 2024: Emiten Favorit Investor Raih Penghargaan, Bukti Kinerja Tangguh dalam Tantangan Ekonomi
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Kamis, 21 November 2024 - 15:25 WIB

Target Pencapaian Swasembada Pangan Maju Jadi Tahun 2027, Ini Penegasan Menko Pangan Zulkifli Hasan

Selasa, 19 November 2024 - 08:25 WIB

Kemenkeu Tarik Utang Rp438,1 Triliun, INDEF: Salurkan untuk Belanja Produktif agar Dukung Ekonomi

Senin, 18 November 2024 - 15:46 WIB

Inilah Daftar Lengkap Dewan Ekonomi Nasional periode 2024 – 2029, Dipimpin Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan

Sabtu, 9 November 2024 - 10:55 WIB

Strategis Dorong Perekonomian, Menkeu Sri Mulyani Indrawati Soal Kebijakan Penghapusan Utang Macet UMKM

Kamis, 7 November 2024 - 14:22 WIB

Ini Masukan dari Wakil Ketua DEN Mari Elka Pangestu, Soal Subsidi Energi Lewat Bantuan Langsung Tunai

Berita Terbaru