SAWITPOST.COM – Sebagai salah satu produsen minyak sawit terbesar di dunia, Indonesia berada pada titik penting karena saat ini sudah dapat memaksimalkan pemanfaatan sumber daya sekaligus mendorong keberlanjutan.
Budidaya kelapa sawit sendiri telah memberikan manfaat ekonomi yang sangat besar, namun juga penuh dengan tantangan lingkungan.
Setiap tahun, sejumlah besar biomassa yang dihasilkan dari budidaya kelapa sawit dibuang. Ini termasuk tandan buah kosong, batang pohon, limbah cair, dan cangkang inti sawit.
Daripada menganggap produk sampingan tersebut sebagai limbah, hal itu harus dianggap sebagai sumber daya berharga semisal untuk produksi biofuel, bioplastik, dan pupuk organik.
Baca Juga:
Target Pencapaian Swasembada Pangan Maju Jadi Tahun 2027, Ini Penegasan Menko Pangan Zulkifli Hasan
“Valorisasi bahan baku dari limbah kelapa sawit dan pertanian di Indonesia merupakan sebuah game changer karena akan menjadi salah satu hal yang mendorong penerapan ekonomi sirkular yang menyeimbangkan perlindungan lingkungan/tanggung jawab ekologis dengan pertumbuhan ekonomi.
Kita dapat memastikannya dengan menerapkan praktik pertanian berkelanjutan,” ucap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ketika membuka secara virtual Konferensi Internasional 2024 berjudul “Valorising Oil Palm and Agri Waste Feedstocks” yang diinisiasi Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit Indonesia (APCASI), di Jakarta, Rabu (2/10/2024).
Di antara banyak produk sampingan industri kelapa sawit, salah satu sumber energi terbarukan yang paling menjanjikan yakni cangkang inti sawit.
Dengan nilai kalori yang sebanding dengan batu bara peringkat rendah, cangkang inti sawit berpotensi untuk mentransformasi lanskap energi di Indonesia.
Baca Juga:
Kemenkeu Tarik Utang Rp438,1 Triliun, INDEF: Salurkan untuk Belanja Produktif agar Dukung Ekonomi
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas Beri Penjelasan Jakarta Masih Berstatus Sebagai Ibu Kota Negara
Produksi cangkang inti sawit dapat melebihi 13,4 juta ton, dan meningkatnya penggunaan cangkang sebagai bahan bakar boiler di pabrik kelapa sawit menandai pergeseran signifikan menuju solusi energi yang lebih ramah lingkungan.
Kualitas cangkang inti sawit Indonesia, khususnya yang bersumber dari Pulau Sumatera terkenal unggul, sehingga menempatkan Indonesia sebagai pemimpin di pasar negara berkembang.
“Pemerintah Indonesia secara aktif menjajaki potensi co-firing palm kernel shell dengan batu bara peringkat rendah di pembangkit listrik dalam negeri.”
“Kami yakin upaya ini akan menghasilkan solusi inovatif yang bermanfaat bagi perekonomian dan lingkungan,” jelas Menko Airlangga.
Baca Juga:
Seluas 338 Hektar, Koperasi Aroma Kelola Lahan Perkebunan Sawit Bekas Pertambangan Barubara
Dibandingkan Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Kredit UMKM pada September 2024 Cenderung Melambat
Selain itu, Indonesia memproduksi 3,9 juta ton minyak goreng bekas (atau UCO) pada 2023 dan UCO digunakan sebagai bahan baku bahan bakar penerbangan berkelanjutan.
Di samping itu, Indonesia sedang mempertimbangkan untuk mengusulkan pengupas inti sawit sebagai bahan baku baru untuk dimasukkan dalam daftar positif Skema Penyeimbangan dan Pengurangan Karbon untuk bahan bakar penerbangan berkelanjutan untuk penerbangan internasional.
Pengupas inti sawit juga dapat digunakan sebagai bahan baku produksi pakan ternak, dan juga berpotensi untuk digunakan sebagai produksi bioetanol.
“Menghargai limbah kelapa sawit dan pertanian dapat menghasilkan peluang ekonomi, khususnya di daerah pedesaan.”
“Dengan berinvestasi pada praktik-praktik ini, kita dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan petani kecil, serta memperkuat mata pencaharian masyarakat setempat.”
“Ini lebih dari sekadar keberlanjutan, sebab ini tentang memberdayakan masyarakat kita,” ungkap Menko Airlangga.
Menko Airlangga juga menekankan bahwa untuk mencapai semua tujuan tersebut, Indonesia memerlukan kebijakan kuat dan kolaborasi antar seluruh pemangku kepentingan.
Kerangka kerja yang mendukung akan merangsang investasi dalam penelitian dan inovasi, sehingga membuka jalan bagi industri minyak sawit yang lebih berkelanjutan.
Sebagai informasi, kegiatan ini mengundang perwakilan dari Kementerian/Lembaga, investor, trader, asosiasi, perusahaan, praktisi dan akademisi guna membahas peluang dan potensi minyak sawit Indonesia dan limbahnya agar dapat memberikan nilai tambah pada industri sawit Indonesia.
Acara ini dihadiri lebih dari 150 peserta yang berasal dari dalam dan luar negeri, khususnya mereka yang bergerak pada bidang industri kelapa sawit serta praktik pertanian berkelanjutan. ***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Ekbisindonesia.com dan Harianekonomi.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Harianolahraga.com dan Haijateng.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
Atau hubungi langsung WhatsApp Center Rilispers.com (Pusat Siaran Pers Indonesia /PSPI): 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Klik Persrilis.com untuk menerbitkan press release di portal berita ini, atau pun secara serentak di puluhan, ratusan, bahkan 1.000+ jaringan media online.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.