SAWITPOST.COM – Perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Pulau Subur Tbk (PTPS) resmi mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (9/9/2023).
Dengan harga saham pada pukul 09.00 WIB naik 3,03 persen ke posisi Rp204 per saham.
Saham PTPS berada di level tertinggi Rp218 per saham dan level terendah Rp200 per saham.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Presiden Prabowo Dorong Sinergi Investasi Nasional lewat Forum Kabinet Strategis
ESDM Kembangkan Hilirisasi Bekas Tambang Jadi Sentra Perikanan dan Perkebunan
Pemerintah Targetkan 1 Juta Sapi Perah Lewat Program Percepatan P2SDN

SCROLL TO RESUME CONTENT
Total frekuensi perdagangan sebanyak 2.000 kali dengan volume perdagangan 8,03 juta saham dan nilai transaksi harian Rp1,69 miliar.
Direktur Utama PTPS Felix Safei mengatakan tingginya antusias masyarakat untuk memiliki saham perseroan.
Hal itu tidak terlepas dari kondisi fundamental yang positif di tengah tren peningkatan permintaan crude palm oil (CPO) di tingkat global.
Baca Juga:
Laba Bersih Rp29 M, CRAB Tetap Bayar Dividen dan Sisihkan Laba
Tangkuban Perahu dan Ungaran Lepas dari PLN, Proyek Geothermal Mangkrak
BEI Catat 14 IPO Baru, Lighthouse Company Jadi Andalan Investasi
“Perseroan mencatatkan kelebihan permintaan saham (oversubscribed) saham hingga 19,53 kali,” ujar Felix.
Menurutnya, rencana pemerintah untuk membentuk bursa perdagangan CPO akan berdampak positif bagi industri kelapa sawit.
Sehingga mampu menciptakan katalis menguntungkan untuk perusahaan perkebunan kelapa sawit.
“Terbentuknya bursa CPO diharapkan bisa menjaga stabilitas harga di dalam negeri,” ujar Felix.
Baca Juga:
Rp20 Miliar untuk Buyback, Bank Raya Serius Bangun Kepemilikan Saham Pekerja
IPO 2025 Bergairah, BEI Cetak 14 Emiten Baru dalam Lima Bulan
Produksi Padi Naik Tajam, Wamentan Sudaryono Dorong Tiga Kali Panen
Pihaknya optimistis tren peningkatan penjualan perseroan dari tahun ke tahun dapat mengatrol laba bersih tahun berjalan pada 2023 mencapai Rp29,11 miliar atau tumbuh 5,2 persen year on year (yoy).
Dalam aksinya, perseroan melepas sebanyak 450 juta lembar saham atau setara 20,76 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO.
Dengan harga penawaran umum senilai Rp198 per saham, sehingga berhasil meraih dana segar senilai Rp89,10 miliar.
Seluruh dana yang diperoleh hasil IPO setelah dikurangi biaya emisi efek akan digunakan untuk belanja modal sebanyak 50 persen.
Untuk pembangunan pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) berkapasitas 10 ton per jam.
Adapun, lokasi pembangunan pabrik PKS berada di dalam Kawasan HGU di Desa Gelebak, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.
Direncanakan pembangunan pabrik dimulai pada 2024 dan dapat dipastikan kontraktor pembangunan pabrik PKS tidak terafiliasi dengan perseroan.
Kemudian, modal kerja sebanyak 50 persen untuk pembelian Tandan Buah Segar (TBS), pemeliharaan jalan, pembelian traktor dan peralatan produksi.
Adapun bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek yaitu PT NH Korindo Sekuritas Indonesia.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Mediaemiten.com dan Harianinvestor.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Indonesiaraya.co.id dan Harianbogor.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
Atau hubungi langsung WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News.