Prabowo: Mafia Beras Sabotase Ekonomi, Bikin Rakyat Sengsara!

Presiden Prabowo tegaskan pengusaha nakal main harga beras & mutu adalah vampir ekonomi, negara siap tindak tegas demi kemerdekaan pangan rakyat.

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 22 Juli 2025 - 15:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan peringatan tegas kepada mafia beras yang merugikan rakyat. (Dok. Tim Media Prabowo)

Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan peringatan tegas kepada mafia beras yang merugikan rakyat. (Dok. Tim Media Prabowo)

PRESIDEN Prabowo Subianto mengeluarkan peringatan tegas kepada mafia beras yang merugikan rakyat.

Saat meresmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di Klaten, ia menyebut mereka vampir ekonomi.

Menurutnya, praktik curang di sektor beras adalah pengkhianatan terhadap bangsa dan rakyat Indonesia.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Prabowo menyebut para pelaku telah meraup keuntungan hingga Rp2 triliun per bulan secara ilegal.

Presiden menegaskan negara tidak segan menyita aset pengusaha beras nakal yang tidak taat aturan.

“Saya akan sita dan serahkan kepada koperasi demi kesejahteraan petani,” tegasnya di Klaten, Senin.

Ia juga menyebut praktik ini telah menekan harga gabah petani meski sudah capai HPP Rp6.500/kg.

Prabowo menyatakan pengusaha nakal telah merugikan rakyat hingga Rp100 triliun setiap tahun.

Presiden Perintahkan Jaksa Agung dan Kapolri Usut Mafia Beras Sampai Tuntas

Presiden langsung memerintahkan Jaksa Agung dan Kapolri untuk mengusut para pelaku kecurangan beras.

“Saya yakin kalian setia pada rakyat dan kedaulatan Indonesia, segera tindak,” ujarnya tegas di podium.

Menurutnya, manipulasi pasar beras bukan sekadar pelanggaran tetapi sabotase ekonomi nasional.

“Kita punya Rp100 triliun per tahun jika ditertibkan, itu bisa untuk perbaikan sekolah,” tambahnya.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman juga menyatakan pemerintah tidak akan tinggal diam melihat ini.

“Seluruh pengusaha beras yang tidak taat aturan harus ditindak, ini perintah Presiden,” katanya.

Ia memastikan dugaan 212 merek beras curang sudah terdeteksi karena tak sesuai HET dan mutu.

Pemerintah juga memastikan stok nasional 4,2 juta ton cukup untuk stabilkan harga hingga akhir 2025.

Kedaulatan Ekonomi Harus Dimulai Dari Pembenahan Distribusi dan Harga Pangan Nasional

Presiden menegaskan masalah pangan bukan hanya teknis tetapi juga menyangkut keadilan ekonomi rakyat.

“Kemerdekaan sejati adalah kemerdekaan ekonomi, bukan hanya lagu,” katanya penuh keyakinan.

Ia mengatakan pengusaha nakal membuat rakyat sengaja dipelihara miskin meski instrumen negara lengkap.

Prabowo menyebut pemerintah siap melindungi petani dan konsumen dari permainan harga beras nakal.

Mentan Amran menyebut program bantuan pangan Juli 2025 salurkan 360 ribu ton beras untuk sosial.

Selain itu, 1,3 juta ton beras disalurkan lewat program SPHP demi stabilisasi harga sepanjang 2025.

“Pasokan aman, tidak ada alasan mainkan harga saat stok melimpah,” pungkas Mentan Amran.

Pemerintah juga akan terus mengawal distribusi beras hingga ke tangan konsumen dengan harga wajar.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infoemiten.com dan Panganpost.com.

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Infoseru.com dan Poinnews.com.

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Jatengraya.com dan Hallobandung.com.

Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.

Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center

 

Berita Terkait

Api Masih Berkobar di Blora, 3 Korban Jiwa Sumur Minyak Rakyat Teridentifikasi
Whistleblower Buka Tabir: eFishery Diduga Mark Up Investasi Rp15 Miliar
Red Notice Riza Chalid? Saat Hukum Bertarung dengan Oligarki Energi
Kredit Fiktif Rp 105 Miliar Bongkar Jaringan Korupsi PT PAL-BNI
Riza Chalid Diduga di Malaysia, Kejaksaan Lacak Buron Kasus Korupsi
Sengketa Dividen Rp89 Miliar, Kubu Dahlan Tantang Bukti Saham Jawa Pos
Prabowo Tutup Kunjungan Kerja Eropa, Pulang ke Indonesia Usai Jamuan Elysee
Menteri UMKM Serahkan Dokumen Lengkap ke KPK soal Surat Istri

Berita Terkait

Senin, 18 Agustus 2025 - 11:58 WIB

Api Masih Berkobar di Blora, 3 Korban Jiwa Sumur Minyak Rakyat Teridentifikasi

Rabu, 6 Agustus 2025 - 10:38 WIB

Whistleblower Buka Tabir: eFishery Diduga Mark Up Investasi Rp15 Miliar

Kamis, 31 Juli 2025 - 08:04 WIB

Red Notice Riza Chalid? Saat Hukum Bertarung dengan Oligarki Energi

Jumat, 25 Juli 2025 - 07:49 WIB

Kredit Fiktif Rp 105 Miliar Bongkar Jaringan Korupsi PT PAL-BNI

Selasa, 22 Juli 2025 - 15:32 WIB

Prabowo: Mafia Beras Sabotase Ekonomi, Bikin Rakyat Sengsara!

Berita Terbaru

dok media indonesia

BISNIS

Inilah Cara Beli Bitcoin untuk Pemula Biar Tidak Bingung

Sabtu, 8 Nov 2025 - 05:21 WIB

Sawit ilegal di Bahorok tumbang, digantikan bibit pohon pakan satwa liar. (Pixabay.com/sarangib)

INFO SAWIT

360 Hektare Sawit Ilegal di Gunung Leuser Akhirnya Dibersihkan

Senin, 8 Sep 2025 - 16:57 WIB