HALLOAGRO.COM – Holding BUMN Pangan ID FOOD memproyeksikan PT Pabrik Gula (PG) Rajawali II di Cirebon, Jawa Barat, memproduksi 84 ribu ton gula dengan rendemen mencapai 7,5 persen pada 2024.
Untuk merealisasikan hal tersebut, sejumlah program strategis telah diterapkan.
Misalnya dengan memfasilitasi masyarakat sekitar untuk menanam tebu melalui mekanisme kemitraan.
PG Rajawali II yang menjadi anak perusahaan ID FOOD, sampai sekarang mengelola tiga pabrik gula yang ada di Jabar.
Baca Juga:
Target Pencapaian Swasembada Pangan Maju Jadi Tahun 2027, Ini Penegasan Menko Pangan Zulkifli Hasan
Yakni PG Jatitujuh (Majalengka), PG Sindanglaut, dan PG Tersana Baru (Cirebon).
Direktur Utama ID FOOD Sis Apik Wijayanto menyampaikan hal itu dalam keterangannya di Cirebon, Jabar, Rabu (7/9/2024).
“Tahun ini ditargetkan PG Rajawali II memproduksi 84 ribu ton gula atau meningkat 27 persen dari produksi tahun 2023,” kata Apik Wijayanto.
Berdasarkan data pada 2023, kata dia, program kemitraan itu berhasil menjaring 5.070 petani mitra.
Baca Juga:
Kemenkeu Tarik Utang Rp438,1 Triliun, INDEF: Salurkan untuk Belanja Produktif agar Dukung Ekonomi
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas Beri Penjelasan Jakarta Masih Berstatus Sebagai Ibu Kota Negara
Jumlah tersebut bisa bertambah menjadi 5.135 petani mitra sampai akhir tahun 2024.
Sis Apik mengatakan luasan areal tebu yang dikelola PG Rajawali II juga kini sudah meningkat sampai 13 persen atau dari 51 ribu hektare menjadi 71 ribu hektare.
“Mitra petani berperan memasok bahan baku tebu ke pabrik gula, sedangkan pabrik gula berperan menyerap hasil panen tebu.”
“Hal ini nantinya bisa meningkatkan kesejahteraan petani,” ujarnya, dikutip Mediaagri.com.
Baca Juga:
Seluas 338 Hektar, Koperasi Aroma Kelola Lahan Perkebunan Sawit Bekas Pertambangan Barubara
Dibandingkan Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Kredit UMKM pada September 2024 Cenderung Melambat
Menurutnya, kehadiran satu-satunya perusahaan gula di Jawa Barat tersebut harus memberikan efek ganda.
Yakni menumbuhkan kepercayaan serta mendorong minat masyarakat sekitar untuk menanam tebu.
“Tentunya, salah satu modal menuju swasembada gula adalah tumbuhnya minat masyarakat menanam tebu,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Sis Apik menyampaikan bahwa PG Rajawali II kini menjadi tulang punggung untuk keberlanjutan industri gula di Jawa Barat.
Tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi, tutur dia, perusahaan gula ini perlu mengoptimalkan kinerja serta memaksimalkan capaiannya.
Ia menyebutkan penguatan kinerja itu sudah ditunjukkan pada 2023, yakni PG Rajawali II telah membukukan penjualan sebesar Rp2,1 triliun.
Angka tersebut meningkat 42 persen dibandingkan tahun 2022 yang realisasinya sebesar Rp1,4 triliun.
Pertumbuhan penjualan, tambah dia, kemudian berdampak signifikan pada torehan laba bersih sebesar Rp68 miliar.
Bahkan, capaian ini mengalami peningkatan hingga 263 persen, karena pada 2022 perusahaan gula tersebut mengalami rugi bersih sekitar Rp42 miliar.
“Saat ini, kinerja perusahaan gula yang berpusat di Cirebon semakin membaik.”
“Seiring berbagai pembenahan dan inovasi di sektor on farm dan off farm yang telah dilakukan,” ucap dia.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Haibisnis.com dan Infoemiten.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Halloup.com dan Harianjayakarta.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.