Tanggapi Inflasi Pangan di April 2024, Bapanas: Kolaborasi Mampu Redam Laju Inflasi Terutama Sektor Pangan

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 3 Mei 2024 - 08:42 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. (Dok. Tim Komunikasi Bapanas)

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. (Dok. Tim Komunikasi Bapanas)

PANGANNEWS.COM – Inflasi komponen harga pangan yang bergejolak adalah cabai merah, beras, telur ayam ras, dan cabai rawit.

Komponen tersebut tercatat mengalami deflasi sebesar 0,31 persen.

Inflasi April 2024 diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) lebih rendah secara bulanan dan secara tahunan.

Bahkan tingkat inflasi nasional secara bulanan menurut BPS berada di 0,25 persen.

Padahal pada April lalu bertepatan dengan momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) yaitu Ramadan dan Lebaran

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan hal itu dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (3/5/2024).

“Alhamdulilah, ini jadi buah hasil kerja keras kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, para asosiasi, dan seluruh stakeholder pangan.”

“Sehingga terlihat hasil positifnya dan terbukti mampu meredam laju inflasi di April, terutama sektor pangan.”

“Kita ketahui bersama, pada April lalu bertepatan dengan momen Ramadan dan Lebaran,” ucap Arief Prasetyo Adi.

Menurut BPS, andil inflasi secara bulanan beberapa komoditas pangan di April 2024.

Antara lain bawang merah -0,14 persen, beras -0,12 persen, telur ayam ras -0,06 persen, dan cabai rawit -0,04 persen.

Adanya tren deflasi komoditas pangan pokok tersebut, salah satunya dipengaruhi oleh berbagai program intervensi yang dilakukan pemerintah selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

“Menjelang Lebaran, kita implementasikan operasi pasar murah melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) yang terus digencarkan.”

“GPM serentak dilaksanakan di berbagai daerah dan tentunya diiringi pula dengan memastikan stok pangan senantiasa tersedia di pasar.”

“Misalnya beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh Bulog. Lalu program bantuan pangan juga terus disalurkan kepada masyarakat berpendapatan rendah,” papar Arief.

“Kebijakan relaksasi dan fleksibilitas harga yang kita terapkan juga telah memberi kepastian bagi pemasok dan pelaku usaha dalam rantai pasok pangan nasional.”

“Terutama di pasar retail modern. Ini dilakukan semata-mata agar masyarakat luas dapat memperoleh akses pangan yang mudah dan terjangkau,” sambungnya.

Per 26 April 2024, Bapanas bersama pemerintah daerah dan segenap stakeholder pangan telah menyelenggarakan GPM sebanyak 4.020 kali di 37 provinsi dan 401 kabupaten/kota.

Ini masih terus dilanjutkan berupa kolaborasi Bapanas dengan Kementerian Pertanian dan stakeholder pangan dengan menghelat GPM di 63 titik di area Jakarta plus 2 Pasar Mitra Tani Hortikultura mulai 29 April sampai 8 Mei mendatang.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Sementara, realisasi penderasan beras program SPHP oleh Bulog sampai 25 April telah menyentuh total angka 650 ribu ton dari target 1,2 juta ton di tahun ini.

Selanjutnya, bantuan pangan beras tahap pertama per 26 April pun telah mencapai 647 ribu ton atau 98,08 persen.

Lebih lanjut, bantuan penanganan stunting yang dikerjakan oleh ID FOOD dalam bentuk paket daging ayam beku seberat 0,9 sampai 1 kg dan 10 butir telur ayam, per 1 Mei telah diserahkan kepada 53.632 Keluarga Risiko Stunting (KRS).

Program ini untuk mendukung upaya percepatan penurunan stunting di 2024 yang dicanangkan dapat mencapai 14 persen.

Berita Terkait

Kejagung Sita Uang Rp450 Miliar dari Tesangka Korporasi PT Asset Pacific, Satu Grup dengan PT Duta Palma
Yusri Izha Mahendra Minta Pemerintah Perhatikan Keberlangsungan Perusahaan Sawit di Sumsel
Disbun Kalteng Gelar Rapat Perhitungan Indeks “K” dan Harga TBS Kelapa Sawit Periode I Bulan September 2024
Itera dan PT Bumitama Gunajaya Agro Jalin Kerja Sama untuk Cetak SDM Unggul di Industri Sawit
Tingkatkan Ekspor Pertanian ke Belanda, Wamentan Sudaryono Bertemu dengan Dubes, Mahasiswa dan Diaspora
Produksi Cabai Nasional Surplus tapi Tak Merata Semua Daerah, Kementaan akan Distribusi ke yang Defisit
PT Bio Inti Agrindo Gandeng Masyarakat Merauke, Papua Selatan dalam Proyek Suaka Margasatwa Danau Bian
Program Pekarangan Pangan Lestari Menghemat Anggaran hingga Rp10 Triliun, Begini Penjelasan Wamentan
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 1 Oktober 2024 - 16:52 WIB

Kejagung Sita Uang Rp450 Miliar dari Tesangka Korporasi PT Asset Pacific, Satu Grup dengan PT Duta Palma

Kamis, 26 September 2024 - 07:03 WIB

Yusri Izha Mahendra Minta Pemerintah Perhatikan Keberlangsungan Perusahaan Sawit di Sumsel

Selasa, 24 September 2024 - 15:33 WIB

Disbun Kalteng Gelar Rapat Perhitungan Indeks “K” dan Harga TBS Kelapa Sawit Periode I Bulan September 2024

Senin, 23 September 2024 - 16:02 WIB

Itera dan PT Bumitama Gunajaya Agro Jalin Kerja Sama untuk Cetak SDM Unggul di Industri Sawit

Senin, 9 September 2024 - 09:04 WIB

Tingkatkan Ekspor Pertanian ke Belanda, Wamentan Sudaryono Bertemu dengan Dubes, Mahasiswa dan Diaspora

Berita Terbaru