Upaya Nyata Selamatkan Lahan Kritis Abrasi, BRI Salurkan Ribuan Bibit Mangrove Kelompok Tani di Muaragembong

Avatar photo

- Pewarta

Minggu, 28 Juli 2024 - 16:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

HALOAGRO.COM – Hampir dua dekade lalu, Muaragembong, Kabupaten Bekasi Jawa Barat dipenuhi dengan tanaman Mangrove.

Namun seiring berjalannya waktu, Muaragembong mengalami abrasi. Pohon mangrove yang seharusnya jadi ‘sabuk’ perlahan longgar dan kehilangan fungsinya.

Kecamatan Muaragembong memiliki enam desa, dimana dua di antaranya, yaitu Desa Pantai Bahagia dan Desa Pantai Bakti merupakan wilayah dimana lahannya hampir tergerus abrasi.

Endang selaku Bendahara Kelompok Tani Sumber Makmur bercerita, lahan di kedua desa tersebut mulai tergerus abrasi sejak 2005 hingga kemudian mulai rusak parah sekitar tahun 2010.

“Permukaan air laut mulai meninggi, green belt dari mangrove di pesisir berkurang yang bikin air laut masuk karena nggak ada penahannya.”

“Dulunya, lahan di desa adalah tambak produktif, bisa tanam udang, bandeng, dan lainnya.”

“Sekarang karena terkena abrasi, permukaan air meninggi, pohon berkurang, maka jadi seperti lautan kecil,” ujar Endang saat dihubungi, Selasa (23/7/2024).

Ekosistem mangrove yang seharusnya kaya dengan fungsi dan manfaatnya, yaitu sebagai green belt atau penghalang dari gempuran pancaran gelombang air laut di Muaragembong pun menjadi rusak.

Terdapatnya ancaman kerusakan lingkungan dan berkurangnya jumlah sumber daya alam yang makin melebar, tentu membuat masyarakat di Kampung Solokan Kendal, Desa Pantai Bahagia, Muaragembong khawatir.

“Datarannya sudah hampir tergerus abrasi. Ada sekitar 2500 hektar dari dua desa, di Desa Pantai Bahagia dan Desa Pantai Bakti yang tergerus abrasi karena faktor iklim dan tempat tidak dikelola masyarakat secara maksimal,” cerita Endang.

Menurut Endang, tempat tinggalnya sejak lahir itu perlu mendapat perhatian khusus.

Kemudian pada tahun 2021 2023, masyarakat Kampung Solokan Kendal mendapat bantuan dari BRI lewat Program BRI Menanam – Grow & Green Penanaman 10.000 bibit mangrove dan mereka mengambil langkah inisiatif untuk menjaga lingkungan, dengan membentuk Kelompok Tani Sumber Makmur yang beranggotakan 24 orang.

“Aktivitas kami sehari-hari adalah petani tambak. Sekarang posisinya tambak yang dikelola terancam abrasi karena gelombang pasang rob.”

“Lalu dari BRI ada ngasih bantuan 10 ribu bibit mangrove untuk ditanam di pinggir tambak dan daerah pesisir, supaya tambak kami aman. Mangrove yang ditanam itu jadi green belt untuk mencegah abrasi,” kata Endang.

Upaya Nyata BRI Lawan Perubahan Iklim

Berkontribusi melestarikan lingkungan hidup, menjadi salah satu fokus BRI untuk memulihkan ekosistem di wilayah Muaragembong.

Melalui Program BRI Menanam – Grow & Green Penanaman, bantuan bibit mangrove tersebut diharapkan dapat memberi dampak positif bagi lingkungan, seperti pengurangan emisi karbon atau menyerap polusi udara, termasuk menciptakan keanekaragaman hayati yang menjadi habitat hewan kecil di sekitar Muaragembong.

Endang bercerita kalau anggota kelompoknya melakukan penanaman, pemeliharaan, dan pendataan kondisi perkembangan tanaman.

Mereka juga mengukur potensi cadangan dan serapan karbon yang berjalan dari 2023-2026.

“Kami melakukan pengukuran seperti ketinggian pohon, diameter batang untuk mangrove yang sudah ditanam, termasuk penyulaman kalau ada yang mati disulam untuk menjaga 10 ribu mangrove yang sudah ditanam.”

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

“Lalu hal itu kami laporkan ke BRI per empat bulan sekali. Semua ada laporannya,” kata Endang yang juga menjelaskan kalau data monitoring itu akan menentukan kelulusan hidup bibit mangrove.

Soal kelulusan hidup bibit mangrove, Endang mengatakan rata-rata angka kehidupan bibit mangrove dari BRI yang berhasil tumbuh sekitar 85-90%. Sisanya, kata dia, gagal hidup alias mati karena faktor cuaca dan hama ulat.

“Ada juga karena faktor rob karena memang batang belum besar, sehingga sehingga akarnya belum kuat, kena ombak dan bisa cepat lepas,” katanya.

Pada kesempatan terpisah, Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto, mengatakan BRI secara konsisten terus mendukung pelestarian alam dalam menjaga pesisir pantai dari abrasi serta mengembalikan habitat hutan mangrove yang ada di Tanah Air.

Hal itu juga menjadi salah satu bentuk komitmen BRI untuk mendukung upaya Pemerintah agar bebas emisi karbon pada tahun 2060.

“Kami berharap kegiatan penanaman mangrove yang telah dilakukan memberikan manfaat bagi keberlanjutan dan hidup masyarakat.”

“Selain itu, proses pelestarian tidak dilakukan hanya sebatas awal fase penanaman semata, tetapi juga dilanjutkan dengan perawatan demi hasil yang maksimal, kami menitipkan kepada masyarakat untuk dapat menjaga dan melestarikannya,” ujar Catur.

Catur menambahkan, selain penyaluran bantuan bibit Mangrove, upaya nyata BRI dalam melawan perubahan iklim dalam program BRI Menanam Grow & Green juga dilakukan dengan penanaman pohon di lahan-lahan kritis dan kegiatan transplantasi terumbu karang.

“BRI Menanam Grow & Green merupakan wadah  untuk mewujudkan praktik pembangunan berkelanjutan yang memliki tujuan untuk melestarian lingkungan, menyerap karbon, memberdayakan masyarakat dan meningkatan perekonomian,” tegas Catur.

Sejak Tahun 2023, program BRI Menanam – Grow & Green telah berhasil menanam bibit pohon sebanyak 42.800 bibit. Bibit pohon yang ditanam diantaranya mangrove, cemara laut, dan tanaman produktif (durian, kopi, aren, pinus, pala, dsb) serta men-transplantasi 2.430 fragmen terumbu karang di beberapa Pulau Indonesia. Secara keseluruhan, program ini berpotensi menyerap karbon sebesar 9.653,51 Ton CO2e/tahun.***

Berita Terkait

Meriahkan HUT ke-79 Kemerdekaan RI, Pertamina Gelar Pengibaran Bendera Bawah Laut
Edukasi Masyarakat Jaga Kebersihan Sungai dan Hijaukan Lingkungan Sekitar, BRI Peduli Jaga Sungai Jaga Kehidupan
PT Kilang Pertamina Dumai Tandai Perayaan HAN 2024 dengan Penurunan Angka Stunting dan Gizi Buruk Anak
Peringati Hari Anak Nasional, Ini Cara Unik BRI Ajak Anak SD Belajar Tanam Hidroponik
Profil Sis Apik Wijayanto, yang Ditunjuk Menteri Erick Thohir Jadi Dirut BUMN Holding Pangan ID FOOD
Berikut Ini 7 Perusahaan Pangan yang Sudah Go Publik dan Sahamnya Tercatat di Bursa Efek Indonesia
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Selasa, 20 Agustus 2024 - 15:32 WIB

Meriahkan HUT ke-79 Kemerdekaan RI, Pertamina Gelar Pengibaran Bendera Bawah Laut

Kamis, 8 Agustus 2024 - 15:50 WIB

Edukasi Masyarakat Jaga Kebersihan Sungai dan Hijaukan Lingkungan Sekitar, BRI Peduli Jaga Sungai Jaga Kehidupan

Minggu, 28 Juli 2024 - 16:36 WIB

Upaya Nyata Selamatkan Lahan Kritis Abrasi, BRI Salurkan Ribuan Bibit Mangrove Kelompok Tani di Muaragembong

Rabu, 24 Juli 2024 - 15:06 WIB

PT Kilang Pertamina Dumai Tandai Perayaan HAN 2024 dengan Penurunan Angka Stunting dan Gizi Buruk Anak

Selasa, 23 Juli 2024 - 18:52 WIB

Peringati Hari Anak Nasional, Ini Cara Unik BRI Ajak Anak SD Belajar Tanam Hidroponik

Berita Terbaru