Wamentan Pastikan Stok Beras Aman, Operasi Pasar Diperluas Lewat TNI, Polri, dan BUMN

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 15 Agustus 2025 - 09:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Wamentan Sudaryono meninjau gudang Bulog untuk memastikan ketersediaan beras nasional aman. (Dok. Kementan)

Wamentan Sudaryono meninjau gudang Bulog untuk memastikan ketersediaan beras nasional aman. (Dok. Kementan)

APAKAH harga beras akan melonjak di tengah masa tanam yang belum tiba? Pemerintah memastikan jawabannya tegas: stok beras aman.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan, cadangan beras pemerintah (CBP) saat ini dalam kondisi aman dan siap didistribusikan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP).

“Cadangan pangan kita cukup. Saat ini distribusi harian sekitar 3.000 ton dan akan terus ditingkatkan, sebisa mungkin segera mencapai 7.000 ton setiap hari,” kata Sudaryono di Malang, Jawa Timur, Rabu (13/8/2025).

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Cadangan Beras Nasional Diperkuat Melalui Gudang Bulog Dan Operasi Pasar Berskala Luas

Menurut Sudaryono, CBP yang tersimpan di gudang-gudang Perum Bulog akan menjadi sumber utama distribusi beras SPHP.

Pendistribusian dilakukan melalui berbagai saluran, mulai dari pedagang pasar tradisional, ritel modern, hingga melibatkan TNI, Polri, dan BUMN.

Ia menegaskan langkah ini memastikan beras tersedia di semua lini sehingga masyarakat mudah mendapatkan pasokan dengan harga terjangkau.

Distribusi SPHP Digenjot Untuk Menjaga Harga Eceran Tertinggi Beras Tetap Stabil

Pemerintah menargetkan hingga akhir Desember 2025 mampu menggelontorkan 1,3 juta ton beras SPHP.

Beras tersebut dijual dari gudang Bulog dengan harga Rp11.000 per kilogram, lalu dipasarkan pedagang maksimal Rp12.500 sesuai harga eceran tertinggi (HET).

“Yang jelas, dengan situasi ini cadangan pangan kita cukup dan harga bisa kita kendalikan,” ujar Sudaryono.

Periode Standing Crop Dimanfaatkan Untuk Optimalisasi Stok Panen Raya Sebelumnya

Sudaryono menjelaskan, saat ini Indonesia berada pada masa standing crop, yakni periode tanpa panen dan penanaman baru.

Oleh karena itu, stok hasil panen raya sebelumnya dimanfaatkan maksimal untuk menjaga ketersediaan beras di pasar.

Kebijakan ini diambil agar pasokan tidak terganggu dan harga tetap stabil di tengah jeda produksi pertanian.

Pemerintah Tegaskan Tidak Ada Impor Beras Dan Fokus Tingkatkan Produksi Domestik

Sudaryono menepis isu impor pangan, menegaskan impor hanya dilakukan untuk komoditas yang belum bisa diproduksi optimal seperti gandum dan kedelai.

“Saat ini kita sudah tidak mengimpor beras, jagung, gula konsumsi, dan garam konsumsi,” kata Sudaryono.

Ia optimistis ke depan impor dapat dikurangi, sambil meningkatkan ekspor produk pertanian dan perkebunan.****

Berita Terkait

Program PIJAR Perkenalkan Solusi Hama Ramah Lingkungan bagi Petani
Stok Beras Nasional Mencapai Rekor, Pemerintah Tegaskan Harga Harus Adil
Kreativitas Komunikasi PHE Diakui ASEAN, Raih Dua Penghargaan
ESDM Kembangkan Hilirisasi Bekas Tambang Jadi Sentra Perikanan dan Perkebunan
Pemerintah Targetkan 1 Juta Sapi Perah Lewat Program Percepatan P2SDN
Tangkuban Perahu dan Ungaran Lepas dari PLN, Proyek Geothermal Mangkrak
Sapulangit PR dan Persrilis.com Bisa Tayangkan Ribuan Press Release, Efektif untuk Memulihkan Nama Baik
Kalahkan Serapan Tahunan 7 Tahun Terakhir, Serapan Beras Bulog Bulan April 2025 Capai 1,3 Juta Ton

Berita Terkait

Jumat, 15 Agustus 2025 - 09:28 WIB

Wamentan Pastikan Stok Beras Aman, Operasi Pasar Diperluas Lewat TNI, Polri, dan BUMN

Kamis, 7 Agustus 2025 - 13:37 WIB

Program PIJAR Perkenalkan Solusi Hama Ramah Lingkungan bagi Petani

Kamis, 17 Juli 2025 - 07:34 WIB

Stok Beras Nasional Mencapai Rekor, Pemerintah Tegaskan Harga Harus Adil

Jumat, 11 Juli 2025 - 10:41 WIB

Kreativitas Komunikasi PHE Diakui ASEAN, Raih Dua Penghargaan

Senin, 30 Juni 2025 - 16:27 WIB

ESDM Kembangkan Hilirisasi Bekas Tambang Jadi Sentra Perikanan dan Perkebunan

Berita Terbaru