MEDIAAGRI.COM – Pasokan ikan di Swedia yang dipasarkan berasal dari importasi, sehingga merupakan suatu kesempatan bagi Indonesia menjadi pemasok kebutuhan ikan ke Swedia.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan hal tersebut dalam keterangan tertulis, Kamis (24/5/2024).
Dalam rangkaian kunjungan kerja, Arief Prasetyo Adi dan Komisi IV DPR RI mngunjungi pasar ikan Marknadsvägen Årsta di Stockholm, Swedia pada Minggu (19/5/2024).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Disadur dari data The International Trade Centre (ITC), pada 2023 Swedia mengimpor komoditas ikan jenis ikan segar atau dingin sampai 524 ribu ton, jenis daging ikan lainnya 135 ribu ton, dan ikan beku 48 ribu ton.
Adapun negara yang menyuplai pasokan ikan ke Swedia antara lain Norwegia, Denmark, Belanda, China, dan Polandia.
Sementara menurut data Kemen KP, jumlah produksi tuna Indonesia di 2022 mendekati sekitar 19,1 persen dari total pasokan tuna yang ada di dunia.
Baca artikel lainnya di sini : OJK dan Kemnaker RI Bersatu: Bandung Jadi Arena Prakonvensi Nasional RSKKNI
Baca Juga:
Red Notice Riza Chalid? Saat Hukum Bertarung dengan Oligarki Energi
Lula Menyerang Balik: Tarif AS Tak Rasional dan Mineral Brasil Bukan Tawar-Menawar
Stop Impor Beras! Pemerintah Pastikan Indonesia Swasembada Pangan di 2025
Jumlah produksi Indonesia terus meningkat di 2023 dan mencapai 1,5 juta ton.
Dalam kurun 5 tahun terakhir, pangsa pasar perikanan Indonesia ke Uni Eropa masih tercatat memiliki rerata 1,1 persen dari total impor perikanan di Uni Eropa.
Baca artikel lainnya di sini : Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati Ungkap Alasan Pertumbuhan Ekonomi pada 2025 akan Naik
Pada 2022, ekspor perikanan ke Uni Eropa tercatat senilai 378 juta dollar AS atau 6,05 persen dari total nilai ekspor perikanan Indonesia.
Baca Juga:
Era Baru Migas Rakyat Dimulai, Pemerintah Posisikan UMKM Jadi Pemasok
Meninggalnya Kwik Kian Gie dan Pertanyaan tentang Arah Ekonomi Indonesia
50 Pesawat Boeing untuk Garuda: Kesepakatan Lama, Tantangan Baru
Pada 2023, produksi perikanan Indonesia tercatat mencapai 24,74 juta ton, meliputi perikanan tangkap, budidaya, dan rumput laut.
Sementara dari Januari hingga November 2023, nilai ekspor perikanan berada di 5,6 miliar dollar AS dan masih belum mendekati target yang ditetapkan di angka 6,7 miliar dollar AS.
Untuk target ekspor perikanan di 2024, Kemen KP mematok di 7,2 miliar dollar AS.
“Visitasi hari ini kita dapati fakta bahwa pasokan ikan disini kebanyakan berasal dari luar Swedia.”
Dengan begitu, Swedia menjadi salah satu potensi pasar yang cukup besar bagi BUMN dan para pelaku usaha perikanan Tanah Air.”
“Kita dorong dan dukung terus Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kemen KP) menjajakinya,” ucap Arief.
Baca Juga:
Indonesia Beralih ke Barat: Kontrak Energi AS Tandai Era Baru Diplomasi BBM
Press Release Berbayar: Cara Praktis Memastikan Pesan Perusahaan Sampai ke Publik
Kredit Fiktif Rp 105 Miliar Bongkar Jaringan Korupsi PT PAL-BNI
“Indonesia memiliki komoditas ikan andalan seperti tuna, cakalang, tongkol sampai gurita. Yang membanggakan lagi adalah Indonesia sendiri merupakan produsen tuna terbesar di dunia.”
“Tahun 2024 ini, Kemen KP telah mencanangkan sebagai Tahun Tuna Indonesia 2024, sehingga mari kita dukung dan bahu membahu.”
“Membantu wujudkan penguatan daya saing komoditas tuna di pasar global dengan pengelolaan tuna yang berkelanjutan,” ajaknya.***
Sempatkan juga untuk membaca berbagai berita dan informasi lainnya di media online Harianekonomi.com dan Infoemiten.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media online ini, atau pun serentak di puluhan media ekonomi & bisnis lainnya, dapat menghubungi Rilisbisnis.com.
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai perkembangan dunia politik, hukum, dan nasional melalui Hello.id