Buntut Kebijakan Tarif Donald Trump, Tiongkok Batalkan Kesepakatan Pemisahan Aset TikTok di AS

Avatar photo

- Pewarta

Sabtu, 5 April 2025 - 14:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemisahan aset TikTok di Amerika Serikat. (Pixabay.com/SAM-RIZ44)

Pemisahan aset TikTok di Amerika Serikat. (Pixabay.com/SAM-RIZ44)

BEIJING – Otoritas Tiongkok menolak menyetujui kesepakatan pemisahan aset TikTok di Amerika Serikat.

Menyusul kebijakan tarif impor baru yang diumumkan pemerintah AS terhadap barang-barang asal Tiongkok.

NBC News pada Jumat juga melaporkan, mengutip sumber yang mengetahui isi perundingan.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Bahwa pengumuman Trump mengenai tarif resiprokal telah mengganggu kesepakatan atas divisi TikTok di AS.

Padahal sebelumnya kesepakatan itu disebut telah disetujui oleh pemerintah Tiongkok.

Menurut laporan itu, kesepakatan tersebut sebenarnya sudah hampir final pada 2 April, dan mencakup rencana pemisahan operasi TikTok.

Ke dalam perusahaan baru yang berbasis di Amerika, di mana mayoritas sahamnya akan dimiliki oleh investor AS.

ByteDance, induk perusahaan TikTok yang berbasis di Tiongkok, disebut akan tetap memiliki 20 persen saham dalam struktur kepemilikan baru itu.

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa kesepakatan itu telah disetujui oleh para investor TikTok.

Baik investor lama maupun yang baru, serta oleh ByteDance dan otoritas Amerika Serikat.

Pada Jumat (4/4/2025), Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa ia akan menandatangani perintah eksekutif.

Yang memungkinkan TikTok terus beroperasi di AS selama 75 hari ke depan, seiring dengan negosiasi terkait akuisisi platform tersebut terus berlangsung.

Pada hari yang sama, ByteDance menyatakan bahwa pihaknya tengah berdiskusi dengan pemerintah AS.

Untuk mencari solusi terkait keberlangsungan operasional aplikasi video pendek tersebut di wilayah Amerika.

Sementara itu, pada Rabu lalu, Trump telah menandatangani perintah eksekutif yang menetapkan tarif dasar.

Sebesar 10 persen terhadap semua barang impor ke AS, yang mulai berlaku pada 5 April.

Selain itu, tarif yang lebih tinggi dan bersifat resiprokal akan diberlakukan pada 9 April untuk negara dan wilayah yang memiliki defisit perdagangan terbesar dengan AS.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infopeluang.com dan Ekonominews.com

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Arahnews.com dan Prabowonews.com

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hallokaltim.com dan Apakabarbogor.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di puluhan media lainnya, klik Persrilis.com atau Rilispers.com (150an media).

Sapulangit Media Center (SMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 08557777888, 087815557788

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Berita Terkait

Lula Menyerang Balik: Tarif AS Tak Rasional dan Mineral Brasil Bukan Tawar-Menawar
Resiprokal atau Jual Beli?: Membongkar Motif Sejati di Balik Tarif Trump dan Tawar-Menawar Dagang Tiongkok-AS
Kanada dan Meksiko Bahas Strategi Perlawanan Terkait Ancaman Perang Tarif dari Amerika Serikat
Tiongkok Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Presiden AS Donald Trump, Bukan Konfrontasi
Menlu RI Sugiono Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menlu Malaysia Mohamad Hasan, Ini yang Dibahas
Di Plains, Georgia, Presiden Amerika Serikat ke-39 Jimmy Carter Meninggal Dunia pada Usia 100 Tahun
Salah Satunya Negara Indonesia, Sebanyak 9 Negara Disepakati untuk Jadi Anggota Perkumpulan BRICS
Capres Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump Menangi Pemilihan Presiden AS 2024

Berita Terkait

Rabu, 30 Juli 2025 - 15:43 WIB

Lula Menyerang Balik: Tarif AS Tak Rasional dan Mineral Brasil Bukan Tawar-Menawar

Jumat, 13 Juni 2025 - 13:34 WIB

Resiprokal atau Jual Beli?: Membongkar Motif Sejati di Balik Tarif Trump dan Tawar-Menawar Dagang Tiongkok-AS

Sabtu, 5 April 2025 - 14:57 WIB

Buntut Kebijakan Tarif Donald Trump, Tiongkok Batalkan Kesepakatan Pemisahan Aset TikTok di AS

Kamis, 3 April 2025 - 09:04 WIB

Kanada dan Meksiko Bahas Strategi Perlawanan Terkait Ancaman Perang Tarif dari Amerika Serikat

Selasa, 21 Januari 2025 - 11:12 WIB

Tiongkok Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Presiden AS Donald Trump, Bukan Konfrontasi

Berita Terbaru