Resiprokal atau Jual Beli?: Membongkar Motif Sejati di Balik Tarif Trump dan Tawar-Menawar Dagang Tiongkok-AS

Avatar photo

- Pewarta

Jumat, 13 Juni 2025 - 13:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Konsultasi Ekonomi Tiongkok-AS Capai Kemajuan Penting di London. (Pixabay.com/glaborde7)

Konsultasi Ekonomi Tiongkok-AS Capai Kemajuan Penting di London. (Pixabay.com/glaborde7)

BEIJING – Perundingan dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat mencapai babak baru yang signifikan di London.

Hal ini membuka jalan bagi potensi pelonggaran ketegangan ekonomi dan mengakhiri friksi tarif yang telah berlangsung lama.

Konsultasi Ekonomi Tiongkok-AS Capai Kemajuan Penting di London

Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengumumkan kemajuan baru dalam negosiasi dagang dengan Amerika Serikat, meski detail kesepakatan masih belum diungkap secara penuh.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, dalam konferensi pers di Beijing pada Kamis, 12 Juni 2025, menyatakan bahwa kedua belah pihak mencapai kesepakatan penting.

Kesepakatan ini berfokus pada kerangka kerja implementasi pemahaman bersama antara kedua presiden.

Hal ini juga bertujuan mengonsolidasikan hasil pembicaraan sebelumnya di Jenewa..

Gencatan Senjata Tarif 90 Hari, Sebuah Langkah Awal

Kesepakatan ini dianggap sebagai “kemajuan baru” dalam upaya menyelesaikan masalah ekonomi dan perdagangan bilateral.

Pertemuan konsultasi ekonomi dan perdagangan krusial ini berlangsung di Lancaster House, London, pada tanggal 9-10 Juni.

Delegasi Tiongkok dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri He Lifeng, didampingi Menteri Perdagangan Wang Wentao dan Kepala Negosiator Kementerian Perdagangan Li Chenggang.

Sementara itu, delegasi Amerika Serikat dipimpin oleh Menteri Keuangan Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, serta Perwakilan Dagang Jamieson Greer.

Komitmen Implementasi dan Harapan Konsensus Baru

Lin Jian menekankan pentingnya komitmen kedua belah pihak terhadap kesepakatan yang telah dicapai.

“Sekarang setelah kesepakatan tercapai, kedua belah pihak harus mematuhi kesepakatan itu,” kata Lin Jian.

Tiongkok berharap Amerika Serikat akan bekerja sama erat untuk menindaklanjuti pemahaman bersama yang dicapai oleh kedua presiden.

Pemanfaatan mekanisme konsultasi yang efektif diharapkan dapat membuka lebih banyak konsensus dan kerja sama di masa depan.

Lin Jian menambahkan, “Mudah-mudahan, melalui komunikasi dan dialog, akan ada lebih banyak konsensus dan kerja sama serta lebih sedikit salah persepsi.”

Jejak Perundingan: Dari Jenewa Hingga Panggilan Telepon Presiden

Kesepakatan di London ini dibangun di atas fondasi yang diletakkan dalam pertemuan sebelumnya di Jenewa, Swiss, pada 12 Mei.

Di Jenewa, kedua pihak sepakat menangguhkan sebagian besar tarif selama 90 hari.

Rilisbisnis.com mendukung program publikasi press release di media khusus ekonomi & bisnis untuk memulihankan citra yang kurang baik ataupun untuk meningkatan reputasi para pebisnis/entrepreneur, korporasi, institusi ataupun merek/brand produk.

Mereka juga mencabut berbagai kebijakan yang diberlakukan sejak awal April.

Pembicaraan ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif “resiprokal” terhadap mitra dagang AS.

Percakapan telepon antara Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump pada 5 Juni 2025, turut menjadi katalisator penting.

Klaim Trump: Magnet Lengkap dan Tarif 55 Persen

Setelah pertemuan, Presiden Trump mengunggah di akun media sosialnya, “Truth Social,” bahwa “Presiden Xi dan saya akan bekerja sama erat untuk membuka Tiongkok bagi perdagangan Amerika. Ini akan menjadi kemenangan yang hebat bagi kedua negara!!!”

Dalam unggahan lain, Trump mengklaim, “Kesepakatan kita dengan Tiongkok telah selesai, hasilnya adalah tunduk pada persetujuan akhir dengan Presiden Xi dan saya.”

“Magnet lengkap, dan segala mineral tanah langka yang diperlukan, akan disediakan, di muka, oleh Tiongkok.”

Trump juga menyatakan, “Kita mendapatkan total tarif 55 persen, Tiongkok mendapatkan 10 persen. Hubungannya sangat baik!”

Posisi Konsisten Tiongkok: Saling Menghormati dan Kerja Sama

Menanggapi unggahan Trump, Lin Jian menegaskan kembali posisi konsisten Tiongkok.

“Tiongkok memandang dan menangani hubungan dengan AS mengikuti prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan,” jelas Lin Jian.

Pernyataan ini mencerminkan pendekatan Tiongkok yang berhati-hati dan berorientasi pada stabilitas dalam hubungan bilateral.

Tanah Jarang dan Chip: Titik Konflik Ekonomi Vital

Sebelum pembicaraan di London, hubungan dagang kedua negara diwarnai ketegangan signifikan.

Tiongkok menerapkan pembatasan ekspor mineral tanah jarang dan magnet ke Amerika Serikat.

Mineral tanah jarang dan magnet sangat penting untuk berbagai industri, mulai dari mobil hingga jet tempur.

Tiongkok memegang monopoli atas bahan-bahan yang sangat penting bagi industri dan pertahanan Amerika tersebut.

Di sisi lain, Amerika Serikat membatasi penjualan perangkat lunak desain “chip” ke Tiongkok.

Pemerintahan Trump juga mengeluarkan larangan perusahaan AS menjual perangkat lunak yang digunakan untuk merancang semikonduktor ke Tiongkok.

Ada pula peringatan agar tidak menggunakan chip kecerdasan buatan yang dibuat oleh perusahaan teknologi Tiongkok, Huawei.

Pembatasan ini turut mencakup ancaman “secara agresif mencabut” visa pelajar Tiongkok.

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Analisis, Solusi, dan Dorongan untuk Hubungan Dagang Berkelanjutan

Perundingan dagang Tiongkok-AS yang baru-baru ini terjadi menunjukkan komitmen kedua negara untuk meredakan ketegangan.

Meskipun detail kesepakatan masih belum transparan, adanya “kemajuan baru” dan gencatan senjata tarif sementara memberikan harapan.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Namun, tantangan mendasar seperti persaingan teknologi dan akses ke sumber daya strategis tetap ada.

Solusi jangka panjang memerlukan dialog yang jujur dan konsisten, berlandaskan prinsip saling menguntungkan.

Kedua belah pihak harus memanfaatkan momentum positif ini untuk membangun mekanisme penyelesaian sengketa yang lebih stabil.

Dorongan untuk masa depan adalah menciptakan iklim perdagangan yang adil dan terbuka.***

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Kengpo.com dan Infoesdm.com.

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Halloidn.com dan Teksnews.com.

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Apakabarjabar.com dan Hallosurabaya.com.

Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.

Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center

Berita Terkait

Buntut Kebijakan Tarif Donald Trump, Tiongkok Batalkan Kesepakatan Pemisahan Aset TikTok di AS
Kanada dan Meksiko Bahas Strategi Perlawanan Terkait Ancaman Perang Tarif dari Amerika Serikat
Tiongkok Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Presiden AS Donald Trump, Bukan Konfrontasi
Menlu RI Sugiono Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menlu Malaysia Mohamad Hasan, Ini yang Dibahas
Di Plains, Georgia, Presiden Amerika Serikat ke-39 Jimmy Carter Meninggal Dunia pada Usia 100 Tahun
Salah Satunya Negara Indonesia, Sebanyak 9 Negara Disepakati untuk Jadi Anggota Perkumpulan BRICS
Capres Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump Menangi Pemilihan Presiden AS 2024
Ekonomi Asia Pasifik 2024 Tumbuh Sebesar 5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok dan India Terbesar
Jasasiaranpers.com dan media online ini mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release untuk institusi, organisasi dan merek/brand produk. Manajemen reputasi juga penting bagi kalangan birokrat, politisi, pengusaha, selebriti dan tokoh publik.

Berita Terkait

Jumat, 13 Juni 2025 - 13:34 WIB

Resiprokal atau Jual Beli?: Membongkar Motif Sejati di Balik Tarif Trump dan Tawar-Menawar Dagang Tiongkok-AS

Sabtu, 5 April 2025 - 14:57 WIB

Buntut Kebijakan Tarif Donald Trump, Tiongkok Batalkan Kesepakatan Pemisahan Aset TikTok di AS

Kamis, 3 April 2025 - 09:04 WIB

Kanada dan Meksiko Bahas Strategi Perlawanan Terkait Ancaman Perang Tarif dari Amerika Serikat

Selasa, 21 Januari 2025 - 11:12 WIB

Tiongkok Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Presiden AS Donald Trump, Bukan Konfrontasi

Senin, 20 Januari 2025 - 10:23 WIB

Menlu RI Sugiono Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menlu Malaysia Mohamad Hasan, Ini yang Dibahas

Berita Terbaru

Kejagung Sita Rp11,8 Triliun dari Wilmar. (Tangkapan layar Instagram.com @kejaksaan.ri)

NASIONAL

Kejagung Sita Rp11,8 Triliun dari Wilmar, Uang Korupsi CPO

Rabu, 18 Jun 2025 - 08:11 WIB

Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Dana Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani. (Dok. bkpm.go.id)

EKONOMI

Investasi Jadi Ujung Tombak Pertumbuhan Ekonomi Era Prabowo

Selasa, 17 Jun 2025 - 07:37 WIB

Mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim. (Dok. Presiden.go.id)

NASIONAL

Skandal Chromebook: Ketika Data dan Kepentingan Bertabrakan

Senin, 16 Jun 2025 - 14:05 WIB