HARGA minyak mentah dunia mengalami kenaikan signifikan setelah penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, mengkritik pembelian minyak Rusia oleh India.
Komentar ini memicu kekhawatiran atas ketegangan geopolitik baru yang dapat mengganggu pasokan energi global.
Brent crude, patokan minyak internasional, melonjak 2,1 persen ke level USD 86,42 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) naik 1,9 persen ke USD 82,15 per barel.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Kenaikan ini terjadi di tengah upaya AS membatasi pendapatan energi Rusia namun menghadapi resistensi dari importir seperti India dan Tiongkok.
India Tetap Pertahankan Pembelian Minyak Rusia
India, sebagai konsumen minyak terbesar ketiga dunia, terus mengimpor minyak mentah Rusia dengan diskon besar sejak invasi ke Ukraina.
Data menunjukkan impor minyak India dari Rusia melonjak dari hampir nol pada 2021 menjadi 1,8 juta barel per hari pada 2023.
Baca Juga:
Investor Cari Aman, Sektor Keuangan dan Konsumsi Jadi Pilihan
Skandal Suap Rp40 Miliar di Kasus CPO: Djuyamto Akui Salah, Harap Tak Ada Lagi Hakim Terjerat
360 Hektare Sawit Ilegal di Gunung Leuser Akhirnya Dibersihkan
“India memprioritaskan kepentingan ekonominya dengan membeli minyak termurah di pasar,” ujar Vandana Hari, pendiri Vanda Insights, analis energi di Singapura.
“Sanksi Barat tidak mengubah fakta bahwa Rusia tetap pemasok kunci bagi banyak negara.”
Respons AS Dan Dampak Pada Pasar Energi
Sullivan menyatakan AS “tidak ingin melihat aliran pendapatan besar ke Rusia,” tetapi belum mengancam sanksi langsung.
Namun, komentarnya memicu spekulasi bahwa tekanan diplomatik bisa meningkat, berpotensi mengganggu arus perdagangan minyak global.
Baca Juga:
Panduan Lengkap Undang Jurnalis Ekonomi untuk Liputan Bisnis Berkualitas
Galeri Foto Pers Efektif Tingkatkan Kredibilitas Dan Kepercayaan Publik
Api Masih Berkobar di Blora, 3 Korban Jiwa Sumur Minyak Rakyat Teridentifikasi
Kenaikan harga minyak juga dipicu kekhawatiran pasokan menyusul konflik Timur Tengah dan pemotongan produksi OPEC+.
Jika India mengurangi pembelian dari Rusia, permintaan akan beralih ke pasokan lain yang lebih mahal, mendorong inflasi energi global.
Masa Depan Diplomasi Energi Dan Harga Minyak
Pasar memantau apakah AS akan mengambil langkah lebih keras terhadap India atau membiarkan perdagangan minyak Rusia berlanjut.
Jika tekanan meningkat, India mungkin mencari solusi alternatif, termasuk pembayaran dalam mata uang lokal untuk menghindari sanksi.
Analis memprediksi harga minyak bisa terus bergejolak seiring ketegangan geopolitik dan permintaan yang tetap kuat dari ekonomi Asia.
Keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan tekanan politik Barat akan menjadi penentu utama arah pasar energi dalam beberapa bulan ke depan.****
Baca Juga:
Data Buktikan Manfaat Publikasi Corporate Action Bagi Emiten
Wamentan Pastikan Stok Beras Aman, Operasi Pasar Diperluas Lewat TNI, Polri, dan BUMN
IEU-CEPA Buka Akses Emas Ekspor CPO Indonesia ke Pasar Uni Eropa Bebas Tarif
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infotelko.com dan Infoekonomi.com.
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media 23jam.com dan Haiidn.com.
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hallotangsel.com dan Haisumatera.com.
Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.
Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.
Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.
Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center