Harga Minyak Melambung, India Tak Gentar Beli Minyak Rusia

Di Tengah Tekanan AS, India Buktikan Kemandirian Energi – Bisakah Negara Lain Mencontoh?

Avatar photo

- Pewarta

Selasa, 19 Agustus 2025 - 14:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga minyak Brent dan WTI melonjak setelah AS ungkap kekhawatiran atas impor minyak Rusia oleh India. (Pixabay.com/SatyaPrem)

Harga minyak Brent dan WTI melonjak setelah AS ungkap kekhawatiran atas impor minyak Rusia oleh India. (Pixabay.com/SatyaPrem)

HARGA  minyak mentah dunia mengalami kenaikan signifikan setelah penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, mengkritik pembelian minyak Rusia oleh India.

Komentar ini memicu kekhawatiran atas ketegangan geopolitik baru yang dapat mengganggu pasokan energi global.

Brent crude, patokan minyak internasional, melonjak 2,1 persen ke level USD 86,42 per barel, sementara West Texas Intermediate (WTI) naik 1,9 persen ke USD 82,15 per barel.

ADVERTISEMENT

RILISPERS.COM

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kenaikan ini terjadi di tengah upaya AS membatasi pendapatan energi Rusia namun menghadapi resistensi dari importir seperti India dan Tiongkok.

India Tetap Pertahankan Pembelian Minyak Rusia

India, sebagai konsumen minyak terbesar ketiga dunia, terus mengimpor minyak mentah Rusia dengan diskon besar sejak invasi ke Ukraina.

Data menunjukkan impor minyak India dari Rusia melonjak dari hampir nol pada 2021 menjadi 1,8 juta barel per hari pada 2023.

“India memprioritaskan kepentingan ekonominya dengan membeli minyak termurah di pasar,” ujar Vandana Hari, pendiri Vanda Insights, analis energi di Singapura.

“Sanksi Barat tidak mengubah fakta bahwa Rusia tetap pemasok kunci bagi banyak negara.”

Respons AS Dan Dampak Pada Pasar Energi

Sullivan menyatakan AS “tidak ingin melihat aliran pendapatan besar ke Rusia,” tetapi belum mengancam sanksi langsung.

Namun, komentarnya memicu spekulasi bahwa tekanan diplomatik bisa meningkat, berpotensi mengganggu arus perdagangan minyak global.

Kenaikan harga minyak juga dipicu kekhawatiran pasokan menyusul konflik Timur Tengah dan pemotongan produksi OPEC+.

Jika India mengurangi pembelian dari Rusia, permintaan akan beralih ke pasokan lain yang lebih mahal, mendorong inflasi energi global.

Masa Depan Diplomasi Energi Dan Harga Minyak

Pasar memantau apakah AS akan mengambil langkah lebih keras terhadap India atau membiarkan perdagangan minyak Rusia berlanjut.

Jika tekanan meningkat, India mungkin mencari solusi alternatif, termasuk pembayaran dalam mata uang lokal untuk menghindari sanksi.

Analis memprediksi harga minyak bisa terus bergejolak seiring ketegangan geopolitik dan permintaan yang tetap kuat dari ekonomi Asia.

Keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan tekanan politik Barat akan menjadi penentu utama arah pasar energi dalam beberapa bulan ke depan.****

Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infotelko.com dan Infoekonomi.com.

Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media 23jam.com dan Haiidn.com.

Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hallotangsel.com dan Haisumatera.com.

Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.

Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.

Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com

Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.

Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.

Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.

Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center

Berita Terkait

Lula Menyerang Balik: Tarif AS Tak Rasional dan Mineral Brasil Bukan Tawar-Menawar
Resiprokal atau Jual Beli?: Membongkar Motif Sejati di Balik Tarif Trump dan Tawar-Menawar Dagang Tiongkok-AS
Buntut Kebijakan Tarif Donald Trump, Tiongkok Batalkan Kesepakatan Pemisahan Aset TikTok di AS
Kanada dan Meksiko Bahas Strategi Perlawanan Terkait Ancaman Perang Tarif dari Amerika Serikat
Tiongkok Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Presiden AS Donald Trump, Bukan Konfrontasi
Menlu RI Sugiono Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menlu Malaysia Mohamad Hasan, Ini yang Dibahas
Di Plains, Georgia, Presiden Amerika Serikat ke-39 Jimmy Carter Meninggal Dunia pada Usia 100 Tahun
Salah Satunya Negara Indonesia, Sebanyak 9 Negara Disepakati untuk Jadi Anggota Perkumpulan BRICS

Berita Terkait

Rabu, 30 Juli 2025 - 15:43 WIB

Lula Menyerang Balik: Tarif AS Tak Rasional dan Mineral Brasil Bukan Tawar-Menawar

Jumat, 13 Juni 2025 - 13:34 WIB

Resiprokal atau Jual Beli?: Membongkar Motif Sejati di Balik Tarif Trump dan Tawar-Menawar Dagang Tiongkok-AS

Sabtu, 5 April 2025 - 14:57 WIB

Buntut Kebijakan Tarif Donald Trump, Tiongkok Batalkan Kesepakatan Pemisahan Aset TikTok di AS

Kamis, 3 April 2025 - 09:04 WIB

Kanada dan Meksiko Bahas Strategi Perlawanan Terkait Ancaman Perang Tarif dari Amerika Serikat

Selasa, 21 Januari 2025 - 11:12 WIB

Tiongkok Siap Bekerja Sama dengan Pemerintahan Presiden AS Donald Trump, Bukan Konfrontasi

Berita Terbaru

Sawit ilegal di Bahorok tumbang, digantikan bibit pohon pakan satwa liar. (Pixabay.com/sarangib)

INFO SAWIT

360 Hektare Sawit Ilegal di Gunung Leuser Akhirnya Dibersihkan

Senin, 8 Sep 2025 - 16:57 WIB