HALOAGRO.COM – Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono optimistis bahwa Indonesia mampu segera mewujudkan swasembada susu dan daging sapi.
Hal itu terkait dengan adanya teknologi canggih dalam mengatur indukan dan percepatan sapi bunting.
“Kami yakin bahwa di waktu yang tidak lama atau di bulan-bulan dan tahun mendatang.”
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kita punya indukan sapi baik yang perah maupun yang pedaging untuk jumlah yang banyak.”
“Sehingga cita-cita swasembada betul-betul dapat terlaksana dengan baik,” ujar Wamentan dikutip dari laman resmi Kementerian Pertanian.
Menurut Wamentan, hal itu segera tercapai, pasalnya saat ini Kementerian Pertanian memiliki teknologi canggih.
Khususnya di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari di Malang, Jawa Timur, dalam mengatur indukan dan juga program percepatan sapi bunting.
Baca Juga:
Api Masih Berkobar di Blora, 3 Korban Jiwa Sumur Minyak Rakyat Teridentifikasi
Data Buktikan Manfaat Publikasi Corporate Action Bagi Emiten
Wamentan Pastikan Stok Beras Aman, Operasi Pasar Diperluas Lewat TNI, Polri, dan BUMN
Dia menyebutkan bahwa, Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari adalah lembaga khusus pengembangan sapi nasional yang berada di bawah Kementan.
Saat ini, mereka juga tengah menyiapkan kebutuhan susu dan daging besar-besaran untuk kebutuhan makan bergizi gratis.
“Semua kebutuhan daging dan susu nasional mampu dan bisa kita siapkan. Mengapa?”
“Karena kita punya teknologi, punya SDM dan kita punya kemampuan.”
Baca Juga:
IEU-CEPA Buka Akses Emas Ekspor CPO Indonesia ke Pasar Uni Eropa Bebas Tarif
Program PIJAR Perkenalkan Solusi Hama Ramah Lingkungan bagi Petani
Danantara Fasilitasi Kerja Sama Geothermal PLN dan Pertamina Capai NZE 2060
“Intinya kita mampu dan kita siap karena SDM di kita ini pintar-pintar terutama dalam penguasaan teknologi,” katanya.
Meski demikian, kata Sudaryono, semua upaya tersebut bukan hal yang mudah karena pemerintah mesti lebih dulu melakukan impor sapi indukan.
Impor yang dimaksud juga dicanangkan harus mengedepankan produksi dalam negeri.
Jangan sampai mematikan peternak kecil yang saat ini tengah berjuang.
“Kalau kurang, boleh impor tapi tidak boleh mematikan industri atau mematikan peternak dalam negeri.”
“Jadi yang harus kita datangkan adalah indukan maupun daging,” katanya.
Baca Juga:
Whistleblower Buka Tabir: eFishery Diduga Mark Up Investasi Rp15 Miliar
Kebangkitan Industri Sawit Dimulai? Gozco Plantations Bukukan Laba Positif
Alih Kelola Sukses, Pertamina Perkuat Blok Rokan Jadi Pilar Energi Indonesia
Wamentan menambahkan bahwa saat ini pemerintah juga sudah memiliki teknologi sexing sebagai alat pemantau sapi betina untuk memperbanyak indukan.
Teknologi tersebut bahkan memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi dan sudah berjalan di semua unit pelaksana.
“Kita kan ingin betul-betul bagus spermanya. Nah sperma yang untuk nanti lahir antara laki-laki dan perempuan bisa kita lihat melalui teknologi sexing.”
“Jadi kalau itu bisa kita laksanakan kita bisa lebih gampang memantau kelahiran terutama untuk indukan,” katanya.
Seusai di Singosari, Wamentan lanjut mengunjungi Balai Besar Pelatihan Pertanian atau BBPP Ketindan di Lawang.
Di sana, Wamentan meninjau teknologi smart green house dan panen Earth Melon dari varietas Tallent dan N29.
Smart greenhouse BBPP Ketindan mengatur kondisi lingkungan seperti suhu, kelembaban, dan pencahayaan secara otomatis untuk mendukung pertumbuhan optimal melon.
Diharapkan, panen perdana melon dari varietas ini bisa menjadi pemicu bagi perkembangan greenhouse di daerah lainnya.
“Kalau biaya mahal hasil bagus itu biasa. Tapi Kalau biaya murah hasilnya bagus itu baru luar biasa. Inilah yang harus dilakukan BBPP Ketindan,” kata Wamentan.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infoemiten.com dan Businesstoday.id
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Jazirahnews.com dan Hellobekasi.com
Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.