HALOAGRO.COM – Indonesia optimis mampu mewujudkan swasembada pangan dalam waktu kurang dari tiga tahun ke depan.
Optimisme itu sejalan dengan berbagai upaya pemerintah yang terus menggencarkan perluasan areal tanam (PAT).
Dan solusi cepat pompanisasi sebagai antisipasi kekeringan panjang akibat gelombang panas.
Sejauh ini persiapan demi persiapan terus dilakukan untuk meningkatkan produktivitas nasional.
Baca Juga:
Target Pencapaian Swasembada Pangan Maju Jadi Tahun 2027, Ini Penegasan Menko Pangan Zulkifli Hasan
Di antaranya penambahan alokasi pupuk subsidi dari yang sebelumnya 4,5 juta ton menjadi 9,5 juta ton.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan hal itu dalam keterangannya di Jakarta, Jakarta, Minggu (28/7/2024).
“Insya Allah tidak lebih dari tiga tahun kita akan swasembada (pangan) kembali,” kata Amran Sulaiman.
Pompanisasi Merupakan Upaya Cepat Tingkatkan Produksi Pertanian
Selain itu, pembagian benih gratis, penggunaan alsintan serta pemasangan solusi cepat pompanisasi.
Baca Juga:
Kemenkeu Tarik Utang Rp438,1 Triliun, INDEF: Salurkan untuk Belanja Produktif agar Dukung Ekonomi
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas Beri Penjelasan Jakarta Masih Berstatus Sebagai Ibu Kota Negara
Untuk mengairi sawah dengan menyedot air melalui pompa dari sungai yang tidak kering.
Dia menerangkan, pompanisasi merupakan kali pertama dalam sejarah dilakukan oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian.
Sebagai salah satu upaya cepat untuk meningkatkan produksi pertanian nasional.
Pasalnya, pemanfaatan pompa yang termanfaatkan sebanyak 20.559 unit per hari dan lahan sawah terealisasi sekitar 582.528 hektare.
Baca Juga:
Seluas 338 Hektar, Koperasi Aroma Kelola Lahan Perkebunan Sawit Bekas Pertambangan Barubara
Dibandingkan Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Kredit UMKM pada September 2024 Cenderung Melambat
“Apa tujuannya? Tujuannya adalah memompa sungai yang tidak pernah kering untuk dialirkan ke sawah.
“Hasilnya sudah ada, bahkan Bapak Presiden (Joko Widodo) sudah mengunjungi tujuh daerah pompanisasi.”
“Beliau minta agar segera dipercepat karena hasilnya nyata dari yang tanam 1 kali menjadi 3 kali,” katanya.
Menurut Mentan, semua upaya tersebut terbukti mampu meningkatkan produksi secara signifikan.
BPS dan Bapanas Sebut Panen 2 Bulan ke Depan akan Surplus 700 Ribu Ton
Berdasarkan prognosa Badan Pusat Statistik (BPS) maupun Bapanas dalam panen dua bulan ke depan Indonesia akan memiliki surplus sebesar 700 ribu ton.
Dengan begitu, kata Mentan, kekurangan pangan yang penuhi dari impor bisa ditekan melalui produksi dalam negeri.
“Dan ini kerja keras kita semua termasuk kerja keras wartawan (media), karena sukses itu tidak pernah berdiri sendiri.”
“Bukan hanya Kementan saja, tetapi, wartawan, Bulog dan Bapanas juga bagian dari kesuksesan pemerintah di sektor pangan,” katanya.
Mentan menambahkan bahwa sebaran pompa telah mengairi 500 ribu hektare sawah baik yang ada di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur maupun luar pulau jawa lainnya.
Dia berharap, penambahan pompa terus dilakukan melalui usulan pemerintah daerah.
“Bayangkan kalau 500 ribu hektare kita pompa di kali 5 ton saja nggak usah 10 ton, itu hasilnya bisa 5 juta ton dan itu bisa mengurangi impor.”
“Jadi sudah kelihatan efektifitasnya selama pompa kita jalankan produksi meningkat,” katanya.
Mentan Amran menyampaikan hal itu saat menghadiri Festival Pangan Nusantara Badan Pangan Nasional (Bapanas) di Glora Bung Karno (GBK) Jakarta.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Businesstoday.id dan Kongsinews.com
Jangan lewatkan juga menyimak berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Femme.id dan Ekspres.new
Sedangkan untuk publikasi press release di media ini atau serentak di puluhan media lainnya, klik Rilisbisnis.com (khusus media ekbis) dan Jasasiaranpers.com (media nasional)
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.
Pastikan download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.