BEIJING – Perundingan dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat mencapai babak baru yang signifikan di London.
Hal ini membuka jalan bagi potensi pelonggaran ketegangan ekonomi dan mengakhiri friksi tarif yang telah berlangsung lama.
Konsultasi Ekonomi Tiongkok-AS Capai Kemajuan Penting di London
Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengumumkan kemajuan baru dalam negosiasi dagang dengan Amerika Serikat, meski detail kesepakatan masih belum diungkap secara penuh.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Kejagung Sita Rp11,8 Triliun dari Wilmar, Uang Korupsi CPO

SCROLL TO RESUME CONTENT
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lin Jian, dalam konferensi pers di Beijing pada Kamis, 12 Juni 2025, menyatakan bahwa kedua belah pihak mencapai kesepakatan penting.
Kesepakatan ini berfokus pada kerangka kerja implementasi pemahaman bersama antara kedua presiden.
Hal ini juga bertujuan mengonsolidasikan hasil pembicaraan sebelumnya di Jenewa..
Baca Juga:
Kejagung Tunggu Bola Panas Tambang Ilegal Papua, Izin Dicabut, Dugaan Korupsi Masih Bebas Melenggang
Gencatan Senjata Tarif 90 Hari, Sebuah Langkah Awal
Kesepakatan ini dianggap sebagai “kemajuan baru” dalam upaya menyelesaikan masalah ekonomi dan perdagangan bilateral.
Pertemuan konsultasi ekonomi dan perdagangan krusial ini berlangsung di Lancaster House, London, pada tanggal 9-10 Juni.
Delegasi Tiongkok dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri He Lifeng, didampingi Menteri Perdagangan Wang Wentao dan Kepala Negosiator Kementerian Perdagangan Li Chenggang.
Sementara itu, delegasi Amerika Serikat dipimpin oleh Menteri Keuangan Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, serta Perwakilan Dagang Jamieson Greer.
Baca Juga:
Erick Thohir: Garuda Indonesia Tidak Lagi Terima PMN, Danantara Siap Suntik Modal Secara Korporasi
KLHK Bertindak Tegas: Perusahaan Limbah di Tangerang Ditutup dan Pemilik Diburu
Komitmen Implementasi dan Harapan Konsensus Baru
Lin Jian menekankan pentingnya komitmen kedua belah pihak terhadap kesepakatan yang telah dicapai.
“Sekarang setelah kesepakatan tercapai, kedua belah pihak harus mematuhi kesepakatan itu,” kata Lin Jian.
Tiongkok berharap Amerika Serikat akan bekerja sama erat untuk menindaklanjuti pemahaman bersama yang dicapai oleh kedua presiden.
Pemanfaatan mekanisme konsultasi yang efektif diharapkan dapat membuka lebih banyak konsensus dan kerja sama di masa depan.
Lin Jian menambahkan, “Mudah-mudahan, melalui komunikasi dan dialog, akan ada lebih banyak konsensus dan kerja sama serta lebih sedikit salah persepsi.”
Jejak Perundingan: Dari Jenewa Hingga Panggilan Telepon Presiden
Kesepakatan di London ini dibangun di atas fondasi yang diletakkan dalam pertemuan sebelumnya di Jenewa, Swiss, pada 12 Mei.
Di Jenewa, kedua pihak sepakat menangguhkan sebagian besar tarif selama 90 hari.
Mereka juga mencabut berbagai kebijakan yang diberlakukan sejak awal April.
Pembicaraan ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif “resiprokal” terhadap mitra dagang AS.
Percakapan telepon antara Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump pada 5 Juni 2025, turut menjadi katalisator penting.
Klaim Trump: Magnet Lengkap dan Tarif 55 Persen
Setelah pertemuan, Presiden Trump mengunggah di akun media sosialnya, “Truth Social,” bahwa “Presiden Xi dan saya akan bekerja sama erat untuk membuka Tiongkok bagi perdagangan Amerika. Ini akan menjadi kemenangan yang hebat bagi kedua negara!!!”
Dalam unggahan lain, Trump mengklaim, “Kesepakatan kita dengan Tiongkok telah selesai, hasilnya adalah tunduk pada persetujuan akhir dengan Presiden Xi dan saya.”
“Magnet lengkap, dan segala mineral tanah langka yang diperlukan, akan disediakan, di muka, oleh Tiongkok.”
Trump juga menyatakan, “Kita mendapatkan total tarif 55 persen, Tiongkok mendapatkan 10 persen. Hubungannya sangat baik!”
Posisi Konsisten Tiongkok: Saling Menghormati dan Kerja Sama
Menanggapi unggahan Trump, Lin Jian menegaskan kembali posisi konsisten Tiongkok.
“Tiongkok memandang dan menangani hubungan dengan AS mengikuti prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan,” jelas Lin Jian.
Pernyataan ini mencerminkan pendekatan Tiongkok yang berhati-hati dan berorientasi pada stabilitas dalam hubungan bilateral.
Tanah Jarang dan Chip: Titik Konflik Ekonomi Vital
Sebelum pembicaraan di London, hubungan dagang kedua negara diwarnai ketegangan signifikan.
Tiongkok menerapkan pembatasan ekspor mineral tanah jarang dan magnet ke Amerika Serikat.
Mineral tanah jarang dan magnet sangat penting untuk berbagai industri, mulai dari mobil hingga jet tempur.
Tiongkok memegang monopoli atas bahan-bahan yang sangat penting bagi industri dan pertahanan Amerika tersebut.
Di sisi lain, Amerika Serikat membatasi penjualan perangkat lunak desain “chip” ke Tiongkok.
Pemerintahan Trump juga mengeluarkan larangan perusahaan AS menjual perangkat lunak yang digunakan untuk merancang semikonduktor ke Tiongkok.
Ada pula peringatan agar tidak menggunakan chip kecerdasan buatan yang dibuat oleh perusahaan teknologi Tiongkok, Huawei.
Pembatasan ini turut mencakup ancaman “secara agresif mencabut” visa pelajar Tiongkok.
Analisis, Solusi, dan Dorongan untuk Hubungan Dagang Berkelanjutan
Perundingan dagang Tiongkok-AS yang baru-baru ini terjadi menunjukkan komitmen kedua negara untuk meredakan ketegangan.
Meskipun detail kesepakatan masih belum transparan, adanya “kemajuan baru” dan gencatan senjata tarif sementara memberikan harapan.
Namun, tantangan mendasar seperti persaingan teknologi dan akses ke sumber daya strategis tetap ada.
Solusi jangka panjang memerlukan dialog yang jujur dan konsisten, berlandaskan prinsip saling menguntungkan.
Kedua belah pihak harus memanfaatkan momentum positif ini untuk membangun mekanisme penyelesaian sengketa yang lebih stabil.
Dorongan untuk masa depan adalah menciptakan iklim perdagangan yang adil dan terbuka.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Kengpo.com dan Infoesdm.com.
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Halloidn.com dan Teksnews.com.
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Apakabarjabar.com dan Hallosurabaya.com.
Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.
Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.
Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.
Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center